1 tahun disway

Topeng Malang Premium, Dua Sanggar Kolaborasi Tunjukkan Masih Relevan di Tengah Era Sound Horeg dan Dangdut

Topeng Malang Premium, Dua Sanggar Kolaborasi Tunjukkan Masih Relevan di Tengah Era Sound Horeg dan Dangdut

--

Selain itu, hadirnya penari perempuan dengan koreografi segar memberi nuansa baru bagi sendratari Topeng Malang. Musik gamelan digarap anak muda dari Sanggar Topeng Asmorobangun dan Mantraloka Jabung, menambah warna segar tanpa meninggalkan pakem.

Di tengah dominasi hiburan pop seperti sound horeg dan konser dangdut, pementasan ini menunjukkan bahwa Topeng Malang tetap relevan. Filosofi Jawa “ngeli nanging ora keli”—ikut arus tanpa hanyut—menjadi semangat yang ditawarkan: tradisi bisa beradaptasi tanpa kehilangan jati diri.

BACA JUGA:Seniman Muda Singapura Belajar Tari Topeng Malangan di UM

Ke depan, pementasan ini diharapkan menjadi pijakan untuk inovasi lebih luas: dari pengembangan konten digital berbasis AR/VR, festival lintas budaya internasional, hingga produk ekonomi kreatif turunan seperti animasi dan fashion.

Pentas Smara Tahta menjadi bukti bahwa Topeng Malang bukan hanya pusaka masa lalu, tetapi juga ikon budaya yang siap melangkah ke masa depan. Pertemuan Jatiguwi dan Senggreng dalam panggung premium ini sekaligus menjadi jembatan kosmik antara tradisi Jawa yang adiluhung dengan dinamika generasi digital hari ini. (ab)

Sumber: