Anggota Dewan asal Malang Ini Dukung Penggunaan Metode Talent DNA untuk Pendidikan: Ini Terobosan Penting!
Sri Untari, Ketua Komisi DPRD Provinsi Jawa Timur--
SURABAYA, DISWAYMALANG, ID -Ketua Komisi E DPRD Jatim, Sri Untari Bisowarno, menyambut baik rencana penerapan metode Talent DNA dalam sistem pendidikan di Jawa Timur. Menurut dia, jika benar-benar diterapkan secara sistemik, hal itu adalah terobosan penting.
"Karena memudahkan kita mengetahui karakter anak-anak secara cepat dan tepat. Apalagi sekarang sudah dibantu teknologi artificial intelligence,” kata Sri Untari Bisowarno.
Menurut Untari --begitu sosok yang dikenal sebagai Ketua Koperasi Primer Setia Budi Wanita ini biasa disapa--, sistem pendidikan nasional sudah terlalu lama dan masih berdasarkan nilai kognitif. Sementara, anak sekarang memiliki keunikan dan kekuatan yang tidak bisa hanya diukur dengan ujian standar.
“Anak-anak kita sekarang hidup di era informasi yang begitu deras. Mereka rentan stres, bingung memilih arah hidup, bahkan tidak sedikit yang mengalami gangguan psikologis sejak usia sekolah. Dengan Talent DNA, kita bisa intervensi lebih dini,” ujar alumnus Universitas Negeri Malang ini.
Untari yang juga pernah jadi guru menekankan, guru Bimbingan Konseling (BK), dan kepala sekolah perlu mendapatkan pelatihan khusus agar bisa menindaklanjuti hasil pemetaan Talent DNA secara efektif.
“Talent DNA bisa membantu kita memahami karakter siswa. Tapi lebih dari itu, sekolah harus jadi ruang aman. Kepala sekolah, guru BK, dan seluruh tenaga pendidik harus bersinergi untuk mencegah perundungan,” tegas Untari.
Pemetaan Potensi Dibantu AI
Rencana penerapan metode Talent DNA dalam sistem pendidikan di Jawa Timur ini telah Disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melantik 158 Kepala Sekolah tingkat SMA, SMK, dan SLB di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Talent DNA, merupakan identifikasi kekuatan, kemampuan bawaan, dan karakteristik unik seseorang sejak lahir. Konsep memahami potensi diri yang sesuai dengan kelebihan mereka.
Talent DNA adalah metode pemetaan potensi anak dengan alat ukur yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan. Melalui metode ini, sekolah bisa mengidentifikasi gaya belajar, kekuatan dominan, potensi kepemimpinan, hingga risiko psikologis yang mungkin dihadapi seorang siswa.
Konsep yang sering dikaitkan dengan konsep ESQ (Emotional, Spiritual, and Intellectual Quotient) yang dikembangkan oleh Dr. Ary Ginanjar Agustiar. Metode ini dikembangkannya dan telah diterapkan di beberapa lembaga pendidikan serta pelatihan kepemimpinan nasional.
Perlu Pejabat Kepala Sekolah
Sri Untari juga menyoroti sejumlah tantangan besar yang masih membayangi dunia pendidikan di Jawa Timur. Salah satunya adalah masih adan lebih dari 500 sekolah negeri di tingkat SMA dan SMK yang belum memiliki kepala sekolah definitif.
Ia menganjurkan agar Dispendik segera melakukan rekrutmen atau open bidding untuk mengisi kekosongan, disarankan untuk mencari kepala sekolah yang siap bekerja, terbuka terhadap perubahan, dan paham bahwa dunia pendidikan sedang menghadapi tantangan besar.
Sri Untari mengingatkan supaya para kepala sekolah yang baru dilantik agar memahami bahwa jabatan tersebut bukan sekadar posisi administratif, tetapi juga posisi strategis dalam pembangunan sumber daya manusia Jawa Timur.
“Jangan bekerja sendirian. Bangunlah tim yang kuat dengan guru, komite, dan wali murid. Jangan sampai kepala sekolah menjadi menara gading. Harus turun tangan langsung, tahu kondisi riil anak-anak, dan mau mendengar,” pintanya.
Sumber:
