1 tahun disway

Harga Emas Naik, Konsumen Berbondong-Bondong Beli: Bijak atau Panik? Ini Kata Akademisi UB

Harga Emas Naik, Konsumen Berbondong-Bondong Beli: Bijak atau Panik? Ini Kata Akademisi UB

Harga emas yang makin naik, waspada dalam berinvestasi--freepik

Berbeda dengan konsumen yang buru-buru membeli emas, Ghofar justru menyarankan pendekatan yang lebih tenang dan berhati-hati. 

Ia menyarankan untuk tidak gegabah berinvestasi, terutama dengan prediksi ketidakstabilan ekonomi global yang masih akan berlangsung hingga beberapa tahun ke depan.

Ia juga menekankan pentingnya kalkulasi yang matang sebelum memutuskan jenis investasi apa pun, termasuk emas. 

“Cari memang investasi yang betul-betul kalkulasi kita menguntungkan. Kalau tidak, karena pertumbuhan ekonomi juga akan terganggu sampai tahun 2026.”

Lebih lanjut, Ghofar menyebut bahwa sinyal-sinyal krisis global terutama dari Amerika Serikat perlu diwaspadai masyarakat. 

Beberapa lembaga keuangan besar bahkan telah menaikkan kemungkinan terjadinya krisis.

“Tadi pagi saya sempat baca, kalau tidak salah dari J.P. Morgan, McKenzie, dan lain sebagainya, menaikkan probabilitas krisis di Amerika dari 40 persen ke 60 persen,” tuturnya.

Bijak dalam Investasi, Tenang dalam Bertindak

Melihat kondisi ini, Ghofar menyimpulkan bahwa langkah paling bijak bagi konsumen saat ini adalah bersikap tenang dan tidak terburu-buru dalam menanamkan uang mereka, termasuk ke emas.

“Yang paling aman memang sementara wait and see bagi saya. Sampai merdah,” pungkasnya.

Dengan kata lain, memahami konteks ekonomi secara luas dan menahan diri dari keputusan yang didorong oleh kecemasan bisa menjadi kunci untuk bertahan, dan bahkan meraih peluang, di tengah situasi yang tidak pasti.

Sumber: