Warung Soto Apung Bu Kasiati di Kota Batu, Nikmat Gajih Apungnya Bikin Nagih, Kini Dikelola Generasi Ketiga
Warung soto apung Bu Kasiati di Santrean, Sumberejo, berbatasan dengan Desa Sidomulyo, di Kecamatan Batu kota. –panca/diswaymalang.id--
BATU, DISWAYMALANG.ID–Warung soto daging di Santrean, Desa Sumberejo, berbatasan dengan Desa Sidomulyo, di Kecamatan Batu kota, ini sekilas tidak menunjukkan bahwa itu adalah warung. Lebih terlihat dapur. Padahal itu adalah warung soto Bu Kasiati. Terkenal dengan istilah soto apung. Penampakannya memang ada gajih mengapung. Justru itulah kekhasan warung ini.
Masalah rasa, tidak perlu diragukan lagi. Ini terbukti dari banyaknya pelanggan yang selalu antre.
Kalau tahun berdirinya warung ini tidak ada yang tahu. "Dulu nenek saya hanya bilang kalau jualannya dulu untuk membantu pejuang yang 'kelaparan'. Saat perjalanan menuju dari Batu menuju Pujon atau sebaliknya," kata Dias Silfianti, cucu sang pendiri warung, Kamis (20/11) di sela-sela berjualan.

Warung soto apung Bu Kasiati di Santrean, Sumberejo, berbatasan dengan Desa Sidomulyo, di Kecamatan Batu kota. –panca/diswaymalang.id--
Diungkapkannya, setelah neneknya yang bernama Sumiah meninggal, warung dilanjutkan Bu Kasiati yang kemudian meninggal pada 2022. Selanjutnya diteruskan oleh generasi ketiga, Dias Silfianti
Masalah resep sotonya, Dias tidak mengbah sedikit pun. "Resep soto tetap, sejak saya lulus SMA (2009) saya sudah diajari ibu. Dan, saya nurut saja karena pelanggan sudah senang rasanya," jelas Dias.
Dia menambahkan, warungnya sejak dulu buka mulai pukul 08.00 sampai 12.30 WIB. "Namun kalau sudah habis ya langsung kami tutup. Tidak memasak lagi," terangnya.
Pelanggan yang datang pun pada rentang usia tua hingga muda. Jika jam istirahat kantor, banyak sekali pegawai Pemkot Batu yang makan siang di warung Bu Kasiati. "Soto ini khas dengan gajihnya. Dan mulai dari ibunya sampai anaknya rasanya tetap sama," kata Arif, salah satu pelanggan.
Sumber:
