1 tahun disway

Makanan Pedas Tak selamanya Buruk untuk Kesehatan, Ini 9 Tips Aman Makan Pedas

Makanan Pedas Tak selamanya Buruk untuk Kesehatan, Ini 9 Tips Aman Makan Pedas

Sambal level sarjana--

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Belakangan ini, makanan pedas sudah merajalela mengakomodasi daya konsumtif tinggi mayoritas penduduk Indonesia. Karena booming, makanan pedas meciptakan banyak jenis, mulai mi pedas setan, bakso goreng pedas, bahkan makanan yang digandrungi banyak perempuan, yaitu seblak level 100.

Beberapa orang menganggap mengonsumsi makanan pedas itu seru, bikin nagih dan cukup menantang adrenalin. Tapi di balik sensasinya, ada satu organ yang menjadi korban yaitu lambung.

Makanan pedas sah saja untuk dikonsumsi akan tetapi, segala sesuatu yang sifatnya berlebihan memang tidak baik untuk tubuh. Bagaimana mengonsumsi makanan pedas agar tetap aman?

Apa yang Terjadi Pada Lambung saat Makan Pedas?

Saat kita memakan cabai atau makanan pedas lainnya, tubuh kita dengan otomatis merespons zat capsaicin atau komponen yang membuat sambal terasa “membakar” di dalam tubuh kita.

Beberapa hal yang mungkin terjadi di lambung:

1. Peningkatan Asam Lambung

  • Capsaicin dapat memicu produksi asam lambung lebih banyak. Ini bisa menyebabkan sensasi perih, mual, atau dada terasa panas (heartburn).

2. Iritasi Lambung

  • Jika dikonsumsi berlebihan, makanan pedas bisa mengiritasi dinding lambung, terutama pada orang yang punya riwayat maag atau GERD.

3. Gangguan Pencernaan

  • Beberapa orang mengalami diare atau sakit perut setelah makan pedas. Ini karena usus bergerak lebih cepat saat terpapar capsaicin.

4. Risiko Peradangan

  • Pada kasus tertentu, konsumsi pedas berlebih dan sering dapat memicu peradangan, terutama jika lambung sudah sensitif.

Tak Selamanya Makanan Pedas Buruk untuk Kesehatan

Kabar baiknya, makanan pedas tidak berbahaya bagi sebagian besar orang selama dimakan dalam batas wajar. Seperti penjelasan sebelumnya, semua hal memang tidak baik apabila bersifat berlebihan. 

Bahkan, capsaicin punya beberapa manfaat:

  • Membantu metabolisme
  • Mengandung antioksidan
  • Bisa meningkatkan nafsu makan
  • Membantu melegakan hidung tersumbat
  • Jadi masalahnya bukan pada “pedas”nya, tapi pada seberapa sering dan seberapa ekstrem level pedas yang dikonsumsi.

9 Tips Aman Mengonsumsi Makanan Pedas?

Supaya tetap aman menikmati tren pedas, coba beberapa hal ini:

  1. Jangan makan pedas dalam kondisi perut kosong. Perut yang kosong berarti tidak ada makanan yang bisa bercampur dengan zat pemicu sensasi pedas, yaitu capsaicin. Akibatnya, capsaicin akan langsung mengenai dinding lambung dan membuat Anda sakit perut. 
  2. Pilih level pedas yang sesuai toleransi. Makan pedas tidak dilarang, tapi 'dikira-kira' supaya tidak mengganggu lambung.
  3. Minum susu atau yogurt jika terlalu pedas, bukan air. Senyawa capsaicin melepaskan senyawa vanilloid receptor (TRPV1) yang memicu rasa nyeri dan sensasi terbakar di mulut dan saluran pencernaan. Susu hewani mengandung protein kasein yang bisa memecahkan molekul capsaicin dan membilasnya dari lidah dan mulut. Itu sebabnya minum susu ampuh meredakan kepedasan dan sensasi terbakar. 
  4. Hindari makan pedas malam hari untuk mencegah naiknya asam lambung. Senyawa capcaisin yang terkandung dalam cabai dapat meningkatkan suhu tubuh, sehingga Anda susah tidur. Bukan hanya itu, makan pedas sebelum tidur juga akan meningkatkan risiko refluks asam lambung atau GERD. 
  5. Berikan jeda, jangan makan pedas ekstrem setiap hari untuk jaga lambungmu tetap sehat. 
  6. Kalau punya riwayat maag, GERD, atau sensitif terhadap asam, sebaiknya lebih berhati-hati terhadap makanan pedas.
  7. Perhatikan porsi makan. Makanan pedas meningkatkan selera makan bagi sebagian orang. Pasalnya, capsaicin bisa memicu pelepasan endorfin, hormon yang menimbulkan rasa senang. Tak heran, Anda ketagihan saat mengonsumsi makanan pedas. Hati-hati lambungmu bisa iritasi.
  8. Konsumsi makanan tinggi karbohidrat, seperti roti, biskuit, atau kerupuk. Jenis makanan ini kaya tepung yang bisa memberikan lapisan pelindung pada mulut dan lidah. Jadi, kandungan capsaicin pada makanan pedas tidak merangsang saraf Anda sehingga iritasi pun berkurang.
  9. Hindari minum alkohol. Alkohol merupakan salah satu kandungan yang bisa memicu GERD. Pasalnya, alkohol bisa mengganggu gerakan kerongkongan dan melemahkan tekanan pada kerongkongan. Sementara itu, makanan pedas melemaskan katup kerongkongan. Kombinasi alkohol dan makanan pedas bisa membuat asam lambung naik ke kerongkongan dan menimbulkan GERD.

Nikmati tren pedas sewajarnya, pilih level yang aman, dan dengarkan tubuhmu. Makan pedas secara terus menerus tetap memiliki resiko mengganggu kesehatan lambung. Boleh sesekali namun jangan berlebihan.

Sumber: idntimes