1 tahun disway

9 Penyebab Pikun dan Cara Mencegahnya

9 Penyebab Pikun dan Cara Mencegahnya

Ilustrasi otak. Foto : KLIK DOKTER/NET----

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Otak merupakan organ yang menjadi narator paling dinamis dalam tubuh. Ia terus menulis, memperbaiki, dan mengingat setiap cerita hidup yang Anda jalani.

Kualitasnya harus terus ditingkatkan. Gaya hidup, kondisi kesehatan, atau pola makan yang kurang seimbang bisa memengaruhi kinerja otak. Khususnya dalam hal mengingat.

Menjaga daya ingat berarti menjaga kualitas hidup. Berikut 7 penyebab umum seseorang mudah pikun. Juga cara sederhana untuk mencegahnya.

1. Cedera Kepala

Benturan keras di kepala dapat memengaruhi area otak yang berperan dalam mengatur memori. Setelah cedera, sebagian orang mengalami kesulitan mengingat kejadian baru atau lama.

Dampaknya bisa sementara. Tetapi pemulihan penuh sering membutuhkan waktu dan latihan. Untuk mencegahnya, gunakan helm saat berkendara, berhati-hati di tempat kerja, dan hindari aktivitas berisiko tinggi tanpa perlindungan.

2. Kekurangan Vitamin B

Vitamin B kompleks, terutama B1, B6, B9, dan B12, membantu menjaga saraf otak tetap sehat. Kekurangan vitamin tersebut dapat membuat otak lebih mudah lelah, sulit fokus, dan daya ingat menurun.

Konsumsi ikan, telur, susu, dan sayuran hijau. Jika Anda kesulitan menjaga pola makan, konsultasikan kebutuhan suplemen vitamin B pada tenaga medis.

3. Penyakit Degeneratif


Hippocampus merupakan bagian kecil dalam otak yang berfungsi dalam pembentukan dan penyimpanan memori--freepik.com--

Penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson menyebabkan sel saraf otak melemah dan mati secara bertahap. Akibatnya, kemampuan mengingat dan berpikir ikut menurun.

Demikian juga penyakit seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, stroke, dan obesitas yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah, termasuk yang ada di otak, dan meningkatkan risiko pikun.

 

Faktor genetik dan gaya hidup seperti pola makan dan tidur yang tidak teratur berperan besar dalam risiko penyakit itu.

Stimulasi otak secara rutin dengan membaca, menulis, atau belajar hal baru bisa mengurangi potensi terjangkit penyakit tersebut.

4. Infeksi Otak

Infeksi seperti meningitis atau ensefalitis dapat merusak jaringan otak. Peradangan yang terjadi menyebabkan kebingungan, disorientasi, hingga hilangnya memori jangka pendek maupun panjang.

Dalam banyak kasus, efeknya masih bisa terasa meski infeksi telah sembuh. Karena itu, pengobatan dini sangat penting untuk mencegah kerusakan permanen pada fungsi otak.

5. Penyakit Autoimun


Stres yang dialami penderita autoimun dapat memperparah kondisi apabila terjadi secara berkelanjutan. -Version Femina -Pinterest--

Pada penyakit autoimun seperti Lupus dan Multiple Sclerosis (MS), sistem kekebalan tubuh salah mengenali jaringan otak sebagai ancaman dan berbalik menyerangnya.

Serangan itu menyebabkan peradangan kronis yang mengganggu jalur komunikasi antar-neuron. Jalur yang berperan penting dalam konsentrasi, koordinasi, serta memori.

Pengelolaan jangka panjang dengan obat anti-inflamasi dan pola hidup sehat dapat membantu memperlambat kerusakan saraf. Serta menjaga kestabilan fungsi otak.

6. Kekurangan Zat Besi

Zat besi memiliki peran vital dalam mengantarkan oksigen ke otak melalui sel darah merah. Saat tubuh kekurangan zat besi, suplai oksigen menurun. Otak akan kekurangan energi untuk menjalankan proses kognitif dengan optimal.

Kondisi itu membuat seseorang menjadi cepat lelah, sulit konsentrasi, dan rentan lupa. Masalah kekurangan zat besi sering dialami oleh wanita usia produktif. Terutama bagi yang sedang menstruasi, hamil, atau menjalani diet ketat.

Untuk mengatasinya, konsumsi makanan kaya zat besi. Seperti daging merah, bayam, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Serta pastikan asupan vitamin C cukup agar penyerapan zat besi lebih maksimal.

7. Kecanduan Alkohol

Konsumsi alkohol berlebih dalam jangka panjang dapat mengganggu komunikasi antar-sel saraf dan menurunkan volume otak.

Efeknya membuat seseorang mudah lupa. Serta menurunkan kemampuan berpikir logis dan mengambil keputusan.

Dalam kondisi parah, penderita bisa kehilangan kemampuan untuk membentuk ingatan baru. Mengurangi konsumsi alkohol secara bertahap, diiringi dengan asupan nutrisi bergizi dan dukungan medis, dapat membantu otak memulihkan sebagian fungsinya.

9. Stres, Kecemasan, dan Depresi

Tekanan emosional dan beban pikiran yang tinggi dapat mengganggu konsentrasi, daya ingat jangka pendek, dan bahkan daya ingat jangka panjang jika stres menjadi kronis.

Untuk mencegahnya, lakukan pola hidup sehat seperti olahraga teratur dan tidur cukup. Kelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi dan hobi. Juga, jaga hubungan sosial yang positif dengan berbicara kepada orang terdekat dan membatasi media sosial. Identifikasi pemicu stres dan cari cara sehat untuk mengatasinya, bukan dengan kebiasaan buruk.

Menunda penuaan otak adalah tentang menjaga kemampuan untuk terus menciptakan memori baru. Dengan pola hidup sehat dan menghindari penyebabnya, otak akan terus berfungsi dengan maksimal.

Sumber: harian.disway.id