Dokter Temukan Cara Hapus Kolesterol Jahat dari Tubuh Tanpa Obat Seumur Hidup!
Revolusi Kesehatan: Teknologi Genetik Ini Bisa Mencegah Penyakit Jantung Seumur Hidup!-Ateriosclerosis-Freepik--
MALANG, DISWAYMALANG.ID–Sebuah terobosan besar dalam dunia medis membuka harapan baru bagi jutaan penderita kolesterol tinggi di seluruh dunia.
Melalui teknologi pengeditan gen CRISPR-Cas9, para ilmuwan kini tengah mengembangkan metode yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) secara permanen. Bahkan bisa menggantikan konsumsi obat penurun kolesterol seumur hidup.
Penelitian terbaru yang diterbitkan di New England Journal of Medicine menunjukkan hasil luar biasa dari uji klinis tahap awal terhadap 15 pasien dengan penyakit kardiovaskular berat.
BACA JUGA:Perpres Ojol Hampir Rampung, Pemerintah Bahas Komisi Mitra dan Rencana Merger Grab-GoTo
Dalam studi ini, terapi gen berbasis CRISPR mampu memangkas kadar kolesterol LDL hampir 50% serta trigliserida hingga 55% — dua faktor utama penyebab penyakit jantung.
Penelitian tersebut juga dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah American Heart Association Scientific Sessions 2025 di New Orleans, menandai babak baru dalam upaya pencegahan penyakit jantung yang hingga kini masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia.
BACA JUGA:KPK Sita Rp500 Juta dari Kasus Bupati Ponorogo, Suap Jabatan dan Proyek RSUD
Langkah Awal Menuju Terapi Gen Satu Kali Seumur Hidup
Ketua tim peneliti Dr Steven Nissen dari Cleveland Clinic menyebut hasil ini sebagai mimpi yang menjadi kenyataan. “Kami berharap terapi ini bisa menjadi solusi permanen — cukup dilakukan sekali, dan pasien dapat merasakan manfaatnya sepanjang hidup,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan penelitian ini membuka peluang bagi generasi muda yang memiliki risiko genetik tinggi terhadap kolesterol untuk menjalani terapi satu kali tanpa perlu minum obat setiap hari.
BACA JUGA:Selecta Living Museum: Bung Karno Pernah Menginap 1944, Berkontemplasi-Susun Stategi Perjuangan
Dari Mutasi Genetik Menuju Solusi Global
Inspirasi untuk pengembangan terapi ini datang dari mutasi gen alami bernama ANGPTL3, gen yang berperan mengatur kadar kolesterol dan trigliserida.
Orang yang memiliki mutasi gen ini secara alami memiliki kadar kolesterol sangat rendah dan hampir bebas dari risiko penyakit jantung tanpa efek negatif.
“Kini, dengan bantuan CRISPR, kita dapat meniru mutasi pelindung itu agar orang lain juga memiliki perlindungan yang sama terhadap penyakit jantung,” jelas Nissen.
Dalam penelitian ini, pasien menerima infus obat CRISPR dengan dosis berbeda. Hasilnya, kelompok dengan dosis tertinggi menunjukkan penurunan paling signifikan pada LDL dan trigliserida secara bersamaan — sesuatu yang belum pernah dicapai oleh obat mana pun sebelumnya.
Keamanan dan Efek Samping Masih Dalam Pengawasan
Peneliti utama, Dr. Luke Laffin, menjelaskan bahwa terapi ini bekerja secara spesifik hanya pada sel hati, organ utama yang bertanggung jawab mengatur kolesterol dan lemak darah.
Langkah ini dinilai meningkatkan keamanan karena gen pada bagian tubuh lain tidak ikut berubah.
Akan tetapi untuk memastikan keamanan jangka panjang, seluruh peserta akan dipantau selama 15 tahun ke depan sesuai rekomendasi FDA.
Peneliti akan segera melanjutkan ke uji klinis fase 2 dan fase 3 guna memastikan efektivitas dan keamanan terapi gen ini terhadap populasi yang lebih besar.
Jika hasilnya konsisten, terapi ini bisa menjadi terobosan global bagi pengobatan kolesterol tinggi yang hingga kini masih bergantung pada obat harian seperti statin.
BACA JUGA:Polisi Dalami Keterkaitan Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta dengan Jaringan Terorisme
Meski begitu, para ahli menegaskan bahwa terapi ini masih dalam tahap awal. Dr. Ann Marie Navar dari UT Southwestern Medical Center menilai, pendekatan ini sangat menjanjikan, terutama bagi pasien muda yang sulit disiplin minum obat.
“Bayangkan, hanya satu kali terapi bisa menggantikan puluhan tahun minum obat setiap hari. Potensinya luar biasa,” ujarnya.
Meski demikian, para dokter tetap mengingatkan pasien agar tidak menghentikan konsumsi obat penurun kolesterol sebelum terapi gen ini benar-benar terbukti aman dan disetujui secara resmi.
BACA JUGA:Asyik! Main Game Ini Bisa Langsung Dapat Saldo DANA Gratis Rp200.000 ke Dompet Elektronik
"Selama belum ada pengganti yang pasti, menjaga kolesterol tetap rendah dengan obat dan gaya hidup sehat tetaplah langkah terbaik,” tegas Dr. Pradeep Natarajan dari Harvard Medical School.
Sumber: disway.id
