1 tahun disway

19 Oktober Hari Kanker Payudara, Pasiennya Banyak di Malang Raya: Ini 5 Cara Minimalkan Risikonya

19 Oktober Hari Kanker Payudara, Pasiennya Banyak di Malang Raya: Ini 5 Cara Minimalkan Risikonya

Breast Cancer Awareness Month mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran dan tindakan nyata menjaga kesehatan payudara melalui gaya hidup sehat. --iStock--

MALANG, DISWAYMALANG.ID–Hari Kanker Payudara Sedunia diperingati setiap tanggal 19 Oktober. Bulan Oktober juga diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara atau Breast Cancer Awareness Month untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan deteksi dini penyakit ini.

 

Hal ini menjadi pengingat penting bagi semua orang, terutama perempuan, untuk lebih peduli terhadap kesehatan payudara.

Kampanye pita merah muda (Pink Ribbon Movement) yang menjadi simbol peringatan ini menekankan pentingnya deteksi dini dan gaya hidup sehat untuk menekan jumlah kasus kanker payudara.

Sampai saat ini, kanker payudara masih menjadi jenis kanker yang paling banyak diidap kaum perempuan di seluruh dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa jutaan perempuan setiap tahun terdiagnosis kanker payudara. Tragisnya, sebagian besar di antaranya baru menyadarinya saat kanker sudah stadium lanjut.

Padahal, sebenarnya ada langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko kanker payudara sejak dini. Berikut 5 di antaranya:

 

1. Jaga Berat Badan Tetap Ideal

Berat badan berlebih, terutama setelah menopause, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Hal ini karena jaringan lemak yang berlebih dapat memicu produksi hormon estrogen dalam jumlah tinggi.

Menjaga berat badan ideal tidak berarti harus melakukan diet ekstrem. Cukup dengan pola makan seimbang, mengurangi makanan tinggi lemak jenuh, serta mengatur porsi makan.

Kebiasaan kecil seperti berjalan kaki 30 menit setiap hari bisa memberikan dampak positif yang besar.

 

2. Rutin Beraktivitas Fisik

Aktivitas fisik yang rutin membantu menurunkan risiko kanker payudara karena membantu mengontrol berat badan dan menyeimbangkan hormon.

American Cancer Society menuliskan bahwa perempuan yang rutin berolahraga minimal 150 menit per minggu memiliki risiko lebih rendah dibandingkan yang jarang bergerak.

Jenis olahraga tidak harus selalu berat. Yoga, bersepeda santai, atau bahkan menari dapat menjadi alternatif menyenangkan untuk tetap aktif setiap hari.

 

3. Perhatikan Pola Makan dan Batasi Alkohol

Konsumsi makanan bergizi tinggi seperti buah, sayur, biji-bijian, dan ikan laut berlemak (seperti salmon) dapat membantu menjaga kesehatan sel tubuh.

Kandungan antioksidan pada makanan tersebut berfungsi melawan radikal bebas penyebab kanker.

Sementara itu, konsumsi alkohol sebaiknya dibatasi. Penelitian menunjukkan bahwa alkohol, meskipun dalam jumlah kecil, tetap dapat meningkatkan kadar estrogen dalam darah dan meningkatkan risiko kanker payudara.

 

4. Hindari Rokok dan Waspadai Penggunaan Hormon

Kebiasaan merokok bukan hanya merusak paru-paru, tetapi juga berpengaruh terhadap risiko kanker payudara. Zat berbahaya dalam rokok dapat memicu mutasi sel dan mengganggu sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, penggunaan terapi hormon jangka panjang, misalnya setelah menopause, juga perlu dikonsultasikan dengan dokter.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan hormon kombinasi dalam waktu lama bisa meningkatkan risiko kanker payudara, meskipun efeknya dapat berbeda pada setiap individu.

 

5. Lakukan Deteksi Dini dan Kenali Tubuh Sendiri

Deteksi dini adalah kunci utama dalam menangani kanker payudara. Pemeriksaan seperti mammogram dapat membantu menemukan perubahan kecil sebelum muncul gejala serius.

Selain pemeriksaan medis, penting juga bagi setiap perempuan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin.

Dengan mengenali bentuk, tekstur, dan perubahan pada payudara, tanda-tanda awal dapat diketahui lebih cepat.

 

Langkah Kecil, Dampak Besar

Kanker payudara memang tidak sepenuhnya dapat dicegah, tetapi gaya hidup sehat bisa secara signifikan menurunkan risikonya.

Perubahan sederhana seperti mengatur pola makan, menjaga berat badan, dan rutin berolahraga adalah investasi bagi kesehatan jangka panjang.

Momentum World Breast Cancer Awareness Day ini bukan sekadar simbol. Ini adalah ajakan agar setiap orang, baik perempuan maupun laki-laki lebih peduli terhadap kesehatan diri dan orang di sekitarnya.

Deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa, sementara gaya hidup sehat dapat menjadi tameng alami tubuh.

Mari bersama-sama sebarkan kesadaran, dukung mereka yang sedang berjuang, dan jadikan langkah kecil kita sebagai bagian dari perubahan besar melawan kanker payudara.

 

Data Pasien Kanker Payudara di Malang

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di empat rumah sakit besar di Kota Malang, tercatat total 1.464 pasien kanker payudara selama periode Januari hingga Desember 2023.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa angka tersebut merupakan data dari empat rumah sakit tersebut. Bukan total keseluruhan kasus di seluruh wilayah Malang.

Sebelumnya, pada tahun 2020-2021, Dinas Kesehatan Kota Malang mencatat 360 kasus kanker payudara.

Kemudian, berdasarkan data yang diberitakan media, tercatat ada 610 pasien kanker payudara di Malang sepanjang tahun 2024.  

Juga terdeteksi pada Januari 2025, tercatat 110 pasien baru di Malang. Data tersebut tidak membedakan antara pasien yang baru didiagnosis dan pasien yang sudah pernah didiagnosis.

Sementara di Kota Batu pada akhir Januari 2025, terdapat 59 penderita kanker payudara menurut data dari Dinas Kesehatan setempat. Sedangkan selama periode tahun 2024, terdapat 72 kasus di Kota Batu.

Kasus kanker di Kota Batu ini secara umum paling banyak ditemukan pada kelompok usia produktif, yaitu antara 15-59 tahun.

Sementara itu, belum ditemukan rilis penderita kanker payudara di Kabupten Malang.

Dari data di Kota Malang dan Kota Batu tersebut, jumlah penderita kanker payudara terhitung banyak dan kaum perempuan patut berhati-hati.

Dinkes Kota Malang pernah mengampanyekn CERDIK. Yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres dengan baik. “Penyakit kanker bisa sembuh bila terdeteksi sedini mungkin dan tidak sampai ke stadium lanjut,” pesan instnsi ini pada 2021.

Sumber: