1 tahun disway

25 April, Word Malaria Day: Mencegah Malaria Dari Kos Bagi Mahasiswa Untuk Selamatkan Diri dan Sekitar!

25 April, Word Malaria Day: Mencegah Malaria Dari Kos Bagi Mahasiswa Untuk Selamatkan Diri dan Sekitar!

Hari Peringatan Malaria dan Cara Mencegahnya-Freepik -

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Malaria bukan sekadar penyakit tropis. Ia adalah ancaman nyata yang bisa mengintai siapa saja, termasuk mahasiswa yang sedang menempuh studi jauh dari rumah, tinggal di kosan dengan sanitasi seadanya.

Dalam rangka Hari Malaria Sedunia 2025, penting rasanya untuk mengingatkan kembali bahwa pencegahan malaria tidak harus menunggu pemerintah atau kampus bergerak. Mahasiswa bisa memulainya dari ruang kos masing-masing.

Berdasarkan data World Health Organization (WHO), sekitar 249 juta kasus malaria tercatat pada 2022 dengan kematian mencapai 608.000 jiwa secara global. 

Maka, mahasiswa yang tinggal di wilayah-wilayah pinggiran kampus, dekat rawa, atau lingkungan kurang bersih perlu lebih waspada. Pencegahan itu mungkin—asal tahu caranya.

1. Malaria: Parasit yang Mengintai Tanpa Pandang Bulu

Malaria adalah penyakit infeksi serius yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Gejala klasiknya adalah demam tinggi, menggigil, nyeri otot, dan sakit kepala. “The pathogenesis of malaria relies on the interaction between the parasite and the host’s immune system, often leading to severe inflammation and organ dysfunction,” yang dicantumkan dalam Nature Reviews Immunology (2009).

Dampak malaria tidak bisa dianggap ringan. Jika tidak ditangani cepat, malaria dapat menyebabkan komplikasi seperti anemia berat, koma, bahkan kematian. Menurut jurnal The Lancet Global Health (2023), kelompok usia muda yang tinggal di lingkungan padat atau dengan sanitasi buruk memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap komplikasi malaria berat.

2. Lingkungan Kos, Sarang Potensial Nyamuk Pembawa Malaria

Kos-kosan mahasiswa, apalagi yang murah meriah, seringkali tidak memenuhi standar kebersihan dan sirkulasi udara. Genangan air di kamar mandi, talang bocor, atau pot tanaman yang tidak terawat bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

Fakta ini diperkuat oleh riset dari Journal of Tropical Medicine (2020) yang menyebutkan bahwa mahasiswa cenderung mengabaikan faktor lingkungan mikro seperti ventilasi dan penerangan kamar sebagai bagian dari pencegahan malaria, padahal dua aspek ini sangat berpengaruh terhadap siklus hidup nyamuk.

3. Pentingnya Kelambu Berinsektisida dalam Kos

Salah satu cara pencegahan paling efektif dan murah adalah dengan menggunakan kelambu berinsektisida. Penelitian dari The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene (2021) menyebutkan bahwa penggunaan kelambu bisa mengurangi penularan malaria hingga 68% di wilayah endemis.

4. Buang Genangan, Putus Rantai Hidup Nyamuk

Genangan air adalah surga bagi nyamuk Anopheles. Ember kosong, alas pot, dan saluran air yang mampet adalah titik rawan di lingkungan kos mahasiswa. Studi Environmental Health Perspectives (2018) menyebut bahwa intervensi kecil seperti menguras dan menutup wadah air dapat menurunkan kepadatan jentik nyamuk hingga 75%.

Sumber: world health organization