1 tahun disway

Mi dan Sosis Memicu Darah Tinggi dan Asam Urat? Ini Ulasannya!

Mi dan Sosis Memicu Darah Tinggi dan Asam Urat? Ini Ulasannya!

Mie dan sosis dapat memicu darah tinggi dan asam urat bila dikonsumsi berlebihan karena kandungan garam dan lemaknya.-istock---

MALANG, DISWAYMALANG.ID–Perdebatan mengenai dampak konsumsi mi instan dan sosis terhadap kesehatan kembali menjadi topik hangat dalam masyarakat. Banyak yang meyakini bahwa dua jenis makanan itu bisa memicu tekanan darah tinggi serta meningkatkan kadar asam urat secara signifikan.

Tidak sedikit pula yang menganggap isu tersebut hanya sebatas gosip yang belum terbukti jelas. Namun, para ahli gizi dan peneliti kesehatan memberikan penjelasan ilmiah yang semakin memperjelas hubungan antara makanan olahan seperti mi dan sosis dengan risiko gangguan metabolik.

Konsumsi Makanan Olahan Masih Tinggi di Indonesia

Mi instan dan sosis adalah dua jenis makanan olahan yang paling sering dikonsumsi masyarakat. Itu karena harganya yang terjangkau dan kemudahan penyajiannya.

Pola makan praktis itu membuat sebagian orang mengonsumsi mi instan dan sosis lebih dari satu kali dalam seminggu.

Pakar kesehatan masyarakat menilai tren tersebut perlu dicermati, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat hipertensi atau kadar asam urat tinggi. Tingginya konsumsi makanan olahan dapat berkontribusi pada beban metabolik tubuh.

Natrium Tinggi Memengaruhi Tekanan Darah


KANDUNGAN NATRIUM yang tinggi pada mi dan sosis terbukti berperan dalam meningkatkan tekanan darah.-istock---

Salah satu faktor yang paling sering disebut adalah kandungan natrium yang tinggi dalam mi instan dan sosis.

Natrium berlebih menyebabkan tubuh menahan lebih banyak cairan, sehingga tekanan darah berpotensi meningkat.

Ahli nutrisi menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan tinggi garam secara berulang dapat meningkatkan risiko hipertensi pada jangka panjang.

Kondisi tersebut lebih berbahaya jika dikombinasikan dengan gaya hidup minim aktivitas fisik dan konsumsi makanan asin yang sembarangan.

Sosis dan Daging Olahan Mengandung Pengawet

Sosis termasuk kelompok daging olahan yangsering mengandung pengawet, nitrit, dan lemak jenuh. Ketiga komponen itu berpotensi memberikan tekanan tambahan pada sistem kardiovaskular.

Penelitian mengenai pola makan menunjukkan bahwa konsumsi rutin daging olahan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dibanding produk hewani yang segar.

Karena itu, masyarakat diimbau mengatur porsinya agar tidak berlebihan. Sebab, konsumsi berlebihan dapat menambah beban metabolisme tubuh yang harus mengolah lemak dan natrium secara bersamaan.

Bagaimana Kaitannya dengan Asam Urat?

Selain tekanan darah, isu yang sering dikaitkan adalah peningkatan asam urat setelah makan mi dan sosis. Pada sosis, masalah ini lebih relevan karena daging olahan cenderung memiliki kandungan purin yang lebih tinggi.

Sumber: harian.disway.id