Festival Kampung Cempluk ke-15 Ditutup Meriah, Dihadiri Deputi Kemen-PPPA hingga Mahasiswa Tiongkok
Kemeriahan acara puncak Kampung Cempluk ke-15 pada Sabtu malam, 9 Oktober 2025. (foto: ist)--
DAU, DISWAYMALANG.ID– Festival Kampung Cempluk (KCF) ke-15 resmi ditutup, Sabtu malam (11/10/2025) dengan perayaan spektakuler. Lautan manusia memadati setiap sudut laman dan gang di Kampung Cempluk, Dusun Sumberjo, Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Menjadi saksi puncak acara yang tak hanya dihadiri perwakilan pemerintah pusat, namun juga tamu internasional.
Rombongan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) hadir dipimpin oleh Deputi Bidang Kesetaraan Gender Dr Amurwani Dwi Lestariningsih SSos MHum. Mereka didampingi Kepala Desa Kalisongo Siswanto SP serta Ketua Komunitas Kampung Cempluk Alzam Darma Putra dan para tokoh masyarakat. Kehadiran mereka menunjukkan sinergi kuat dari tingkat warga hingga nasional.
Kemeriahan festival ini juga menarik perhatian dunia akademik dan internasional. Sebanyak 14 mahasiswa asal Tiongkok turut hadir dan membaur dalam kerumunan. Merasakan langsung denyut kebudayaan kampung.
Pesta kembang api dan nyala suar menjadi puncak perayaan, menegaskan posisi Kampung Cempluk sebagai etalase budaya yang mendunia.--
Kehadiran mereka difasilitasi oleh tim dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya. Menegaskan posisi strategis Kampung Cempluk sebagai bagian dari kawasan Kampung Lingkar Kampus. Inisiatif ini secara aktif menghubungkan dunia akademik dengan pemberdayaan masyarakat di sekitarnya.
Dr Amurwani mengungkapkan kekagumannya. "Ini adalah wujud nyata pemberdayaan. Kami melihat peran perempuan begitu sentral, dari lapak kuliner hingga di atas panggung. Kampung Cempluk adalah inspirasi bagaimana budaya bisa menjadi motor penggerak kesetaraan dan ekonomi kreatif," ujarnya.
BACA JUGA: Festival Kampung Cempluk 2025 Bawa Berkah, Pendapatan UMKM Tembus Rp2 Juta per Hari
Atmosfer festival sendiri terasa begitu hidup, terutama saat grup perkusi anak-anak kebanggaan kampung, Garuda Putih, tampil menghentak panggung. Penampilan mereka menjadi simbol nyata regenerasi budaya yang terus berdenyut.
Puncak acara tiba saat malam semakin larut. Nyala suar merah terang membakar semangat. Diikuti rentetan letusan kembang api yang melukis langit di atas Kampung Cempluk. Bunga-bunga api mekar dengan aneka warna. Merayakan sebuah akumulasi kebahagiaan yang telah dibangun selama berhari-hari.
Malam penutupan KCF ke-15 bukan menjadi sebuah akhir, tetapi sebuah jeda untuk menancapkan harapan yang lebih kokoh. Dengan dukungan dari berbagai pihak dan semangat gotong-royong yang tak pernah padam, warga Kampung Cempluk telah membuktikan bahwa ruang kampung yang sederhana bisa menjadi kanvas besar untuk merawat budaya, menggerakkan ekonomi, dan menginspirasi Indonesia hingga dunia.
Sumber:
