1 tahun disway

Suami Sempat Video Call Erawati 30 Menit saat Detik-Detik Kebakaran di Hongkong, Tiba-Tiba Sambungan Terputus

Suami Sempat Video Call Erawati 30 Menit saat Detik-Detik Kebakaran di Hongkong, Tiba-Tiba Sambungan Terputus

Suyitno menunjukkan foto istrinya, Erawati, PMI asal Malang yang menjadi korban meninggal dunia dalam insiden kebakaran apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, Selasa, 2 Desember 2025. -beritasatu--

MALANG, DISWAYMALANG.ID–Suami sempat video call 30 menit dengan Erawati (34) saat kebakaran terjadi di kompleks apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, Rabu (26/11/2025). Pekerja Migran asal Dampit, Malang, itu meninggal dalam kondisi memeluk bayi majikannya yang akhirnya selamat.

"Kami sempat video call saat kebakaran itu terjadi sekitar 30 menit," ucap Suyitno ditemui awak media di rumahnya Desa Juwok, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Rabu (3/12/2025).

Sambil menahan sedih, Suyitno menceritakan kondisi yang tengah dihadapi oleh istrinya. Erawati sempat menyampaikan permohonan maaf sebelum akhirnya tak bisa dihubungi.

"Dia (Erawati) menyampaikan minta maaf bila ada salah, dan bilang kalau sudah tidak tahan dengan kepungan asap," tutur Suyitno yang memiliki satu anak laki-laki sejak menikah dengan Erawati pada 2011 lalu.

Suyitno mengaku tidak bisa berbuat apa-apa selain berdoa untuk keselamatan istrinya. Namun, tiba-tiba vide call terputus dan hal itu membuat Suyitno panik. “Setelah itu telepon mati, dan saya telepon balik tidak ada respons meskipun nyambung," ujarnya.

Saat itu juga, Suyitno hanya bisa berharap keajaiban agar istrinya bisa selamat dari insiden itu. Namun, dua hari berselang, kabar buruk datang. Ada informasi istrinya yang sempat pulang ke Dampit sekali pada 2018 lalu itu tak selamat dalam musibah itu.

"Ini sudah menjadi takdir istri saya. Saya ikhlas istri saya pergi selama-lamanya, Insya Allah dia sudah tenang dan pergi ketika mencari nafkah," ujarnya.

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang masih berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong terkait proses pemulangan jenazah.

“Kita belum tahu pastinya, karena harus ada autopsi apa segala macam. Paling cepat dari kejadian kurang lebih dua minggu. Tergantung nanti dari pihak Hong Kong bagaimana. KJRI juga belum menghubungi kami,” kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kabupaten Malang Tri Darmawan.

Selain Erawati, ada satu lagi pekerjan migran Indonesia asal yang menjadi korban kebakaran Hong Kong, yaitu Siti Khotimah. "Berdasarkan informasi yang kami terima, korban Siti Khotimah bekerja sebagai perawat lansia di Hongkong. Kalau korban Erawati asal Dampit itu menjadi perawat anak," kata Tri Darmawan.

Kisah Sedih Suami Siti Khotimah


Rumah duka Siti Khotimah, PMI yang meninggal dalam kebakaran di kompleks apartemen Hongkong. Korban bekerja sebagai perawat lansia di lantai 11. -idntimes--

Sementara itu, Sutiono (43), suami Siti Khotimah, tidak pernah menyangka istrinya akan menjadi korban saat tengah bekerja di Hongkong. Pasalnya, dua hari sebelumnya, Siti masih rutin menghubungi Sutiono dan kedua anaknya yang masih kelas 2 SMP dan kelas 5 SD.

"Pada Selasa (25/11/2025) malam itu sempat video call sama saya, kemudian hari Rabu (26/11/2025) siang itu sempat WA saya. Setelah WA (WhatsApp)itu langsung hilang, gak bisa dihubungi lagi. Saat video call dan WA itu gak ada obrolan aneh-aneh, hanya obrolan biasa," terangnya saat ditemui awak media Selasa (2/12/2025) di kediamannya, Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.

Siti yang ke Hongkong sejak 6 tahun lalu sejak 2019 dan belum pernah pulang itu juga sudah tidak bisa dihubungi lagi oleh keluarganya sampai Kamis (27/11/2025).

Rasa khawatir makin besar setelah ia mendapat kabar ada kebakaran besar di kompleks apartemen tempat Siti bekerja lewat aplikasi TikTok.

"Sebelum kebakaran itu ada komunikasi dan langsung hilang. Biasanya kan memang setelah telepon langsung ditinggal ke mana gitu, biasanya ke kamar mandi atau kemana gitu. Itu tidak bilang, langsung hilang," bebernya.

Setelah berkali-kali menghubungi kenalan Siti di Hong Kong dan PT yang menaungi Siti bekerja, Sutiono akhirnya mendapatkan kepastian kematian istrinya dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong. Istrinya bekerja sebagai perawat langsia di lantai 11 kompleks apartemen yang terbakar.

"Kita dapat informasi meninggal itu hari Sabtu (29/11/2025) sekitar jam 12.45 WIB dari pihak KJRI lewat telepon. Meninggal karena kebakaran itu. Cuma ngasih tahu bahwa Siti Khotimah sudah tidak ada lagi, sudah meninggal," bebernya.

Setelah mendapatkan kabar meninggalnya Siti, Sutiono sampai saat ini belum mendapatkan kepastian kapan jenazah Siti. Terbaru ia diminta mengirimkan DNA anak dan adik Siti untuk dicek kecocokannya di Surabaya.

"Belum tahu kapan dipulangkan, masih menunggu dari KJRI. Harapan keluarga secepatnya (dipulangkan), kita sebagai keluarga hanya bisa menunggu," ujarnya.

Sumber: detik.com