UM Paparkan Riset Inklusif Bridge-HE di Konferensi Global London 2025
UM Melakukan presentasi riset Bridge-HE pada konferensi Going Global 2025 --
LONDON, DISWAYMALANG.ID—Wakil Universitas Negeri Malang (UM) mempresentasikan riset soal inklusi Bridge-HE pada konferensi Going Global 2025, 28–30 Oktober, di QEII Conference Centre, Westminster, London.
Bridge-HE adalah singkatan dari Building Disability Inclusive Research Culture in Indonesia Higher Education. Sebuah program kolaborasi internasional yang bertujuan membangun budaya riset yang inklusif bagi penyandang disabilitas di perguruan tinggi Indonesia.
Adapun konferensi Going Globl 2025 bertema “Resilience, Values, Innovation: Surviving and Thriving in a Volatile World”. Menghadirkan pembuat kebijakan dan akademisi dari berbagai negara. Termasuk Wakil Menteri Pendidikan Tinggi dan Sains Teknologi, Prof Stella Christie.
Dalam sesi panel kunci, Dr Muhibuddin Fadhli dari UM menyampaikan hasil dan rekomendasi strategis proyek Bridge-HE, kolaborasi antara UM, Coventry University, dan Universitas Tidar (Untidar). Riset ini menyoroti pengembangan kebijakan dan praktik pendidikan tinggi yang ramah disabilitas.
“Bridge-HE membuka jalan bagi praktik pendidikan tinggi yang lebih inklusif di Indonesia dan Inggris melalui pendekatan partisipatif dan penguatan kapasitas institusi,” ujar Dr Fadhli. Model implementasi riset ini mendapat perhatian peserta konferensi karena dinilai dapat direplikasi di berbagai kampus.
Riset Bridge-HE memiliki dampak langsung terhadap agenda pembangunan berkelanjutan, terutama SDG 4 (Quality Education), SDG 10 (Reduced Inequalities), dan SDG 17 (Partnerships for the Goals). Program ini menggabungkan advokasi kebijakan, pelatihan staf, hingga adaptasi fasilitas kampus untuk memastikan akses pendidikan yang setara.
Partisipasi UM di ajang internasional tersebut mengukuhkan peran kampus sebagai salah satu motor penggerak pendidikan inklusif dari Indonesia. Temuan dan rekomendasi Bridge-HE diharapkan menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan kampus inklusif di tingkat nasional maupun global.
Sumber:
