1 tahun disway

Diikuti 2.500 Maba, Universitas Insan Budi Utomo Gelar Ospek Full Hiburan

Diikuti 2.500 Maba, Universitas Insan Budi Utomo Gelar Ospek Full Hiburan

Rektor UIBU Malang bertopi ketika tampil berduet dengan vokalis Kerispatih, menghibur mahasiswa baru. --dediek ah/diswaymalang.id--

BLIMBING, DISWAYMALANG.ID–Universitas Insan Budi Utomo (UIBU) Malang menggelar Ospek Sambut Mahasiswa Baru (SAMBA) dengan full hiburan. Acara ini diikuti 2.500 Maba yang memadati halaman utama Kampus C, Jalan Citandui 46, Kota Malang.

Menurut Rektor UIBU Malang Assoc Prof Dr Nurcholis Sunuyeko, gelaran SAMBA ini bertujuan menghilangkan pemikiran negatif seputar ospek yang identik dengan perploncoan. Ia menegaskan, mahasiswa baru bukan sekadar menjalani orientasi, melainkan merasakan kenyamanan saat mengawali perkuliahan.

"Membuat nyaman itu penting agar mahasiswa selalu merasa happy saat menempuh perkuliahan," ungkap Nurcholis, Sabtu (1/11). 

Ia memaknai penerimaan ilmu di institusi sebagai rezeki yang patut disyukuri, sehingga suasana belajar menjadi lebih tenang dan positif.

“Acara Samba ini supaya mahasiswa baru itu happy," ucap Nurcholis.

Menurut Rektor UIBU ini, penyebaran ilmu pengetahuan dari institusi itu merupakan rezeki, dan mahasiswa baru itu harus menganggap ilmu yang diberikan oleh institusi tersebut merupakan rezeki,” jelasnya.

Nurcholis menekankan bahwa rezeki tidak hanya berbicara soal uang atau kesehatan, tetapi juga ilmu yang akan membawa mahasiswa meraih rezeki yang berkelanjutan. Ia berharap mahasiswa baru UIBU ketika mendapatkan ilmu akan dapat membahagiakan membahagiakan.

“Karena bagaimana pun yang namanya rezeki itu bukan hanya uang. Bukan hanya kesehatan. Tapi juga ilmu. Karena itu ilmu itu yang akan membawa mereka memperoleh rezeki yang berkelanjutan,” tambahnya.

Ia menjelaskan, gelaran SAMBA merupakan bagian dari transformasi UIBU menjadi kampus yang lebih ramah. “Prinsipnya adalah mahasiswa ini ketika masuk perguruan tinggi tidak boleh terbebani, baik terbebani biaya maupun hal lain-lain,” ujarnya.

UIBU pun menerapkan model perkuliahan yang berbeda: tidak sekadar tatap muka dengan absensi konvensional, tetapi absensi berbasis karya. Perkuliahan dilakukan secara hybrid, dengan materi pembelajaran yang dapat diakses online maupun post-time. Sehingga mahasiswa memiliki fleksibilitas dalam belajar tanpa kehilangan kualitas.

“UIBU ini memberikan ilmu dengan menggunakan model Happy. Model yang akan menerima sesuatu yang menggembirakan,” tegas Nurcholis.

Ia menambahkan, transformasi model belajar sekarang menekankan pembelajaran yang menyenangkan, dengan fokus pada pemahaman bahwa ilmu adalah bagian dari rezeki. Absen pun tidak lagi identik dengan kehadiran fisik, melainkan kontribusi berupa karya yang dapat dinilai.

Dengan demikian, SAMBA diharapkan mampu merubah mindset mahasiswa baru untuk melihat perkuliahan sebagai aktivitas yang menyenangkan dan memberdayakan. Sekaligus menghilangkan stigma negatif yang melekat pada ospek.

Gelaran ini menjadi langkah awal UIBU Malang dalam membangun budaya akademik yang berfokus pada kenyamanan, kebahagiaan, dan keberlanjutan ilmu bagi seluruh sivitas akademika.

Sumber: