Mahasiswa FISIP UB Pamerkan Inovasi Tata Kelola Kota Kreatif dalam Ekshibisi Kewirausahaan Politik 2025
Bapak Wawan Sobari (kedua dari kanan berbatik coklat) selaku dosen pengambu dalam acara Ekhibisi Kewirausahaan Politik 2025 UB bersama salah satu tim yang membuat inovasi berbasis digital-Elsa Amalia Kartika Putri-Disway Malang
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Upaya membangun tata kelola kota yang lebih kolaboratif, inklusif, dan berkelanjutan mendapat perhatian tinggi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB). Antara lain diwujudkan dengan penylenggaraan Ekshibisi Kewirausahaan Politik 2025, di Hall Gedung B Kampus FISIP UB, Kamis (4/12/2025).
Melalui kegiatan ini, mahasiswa Ilmu Politik FISIP UB memamerkan beragam purwarupa inovasi urban governance. Khususnya, yang berbasis creative governance dan human-centered design.
Kegiatan yang mengusung tema “Creative Governance for Tackling Urban Problems” ini diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Politik FISIP UB. Eksibisi ini juga merupakan bagian dari pembelajaran mata kuliah Kewirausahaan Politik yang diampu oleh Wawan Sobari, PhD, dosen sekaligus peneliti politik kreatif.
Melalui eksibisi ini, mahasiswa didorong tidak hanya kritis membaca persoalan kota. Tetapi juga mampu menawarkan solusi konkret yang bisa diterapkan secara kolaboratif di lapangan.
BACA JUGA:UB Perkuat Kemitraan Internasional Dengan Kolaborasi Multilateral, Libatkan Malaysia dan Turki
Ragam Inovasi Mahasiswa untuk Kota Malang
Puluhan pengunjung mulai dari akademisi, aktivis komunitas, pemerintah, hingga masyarakat umum tampak mengamati karya-karya mahasiswa dari tiga kelas besar. Setiap kelompok mengembangkan purwarupa berbasis permasalahan perkotaan seperti kemacetan, sampah, aksesibilitas trotoar, ruang publik, transportasi, hingga pemberdayaan komunitas.
Kelas A
1. Sigura-Gura SmartParking
Sistem parkir digital kolaboratif yang mengintegrasikan QRIS, lisensi digital juru parkir, serta pelatihan transformasi profesi. Model ini menekankan transparansi, keadilan sosial, serta kerja sama multipihak.
2. CoMove Soehat
Platform pelaporan kemacetan berbasis partisipasi warga, dilengkapi peta lalu lintas real-time dan forum kolaborasi antara masyarakat, Dishub, dan pelaku usaha.
Kelas B
3. Malabar Film Festival – Layar Taman untuk Sineas Lokal
Festival film komunitas di Taman Malabar untuk menghidupkan ruang publik pada malam hari, sembari memberdayakan UMKM dan sineas muda.
4. SIPAKAT – Sistem Partisipasi Komunitas Angkut Terpilah Pasar Gadang
Pengelolaan sampah berbasis kartu setoran dan insentif sederhana untuk pedagang pasar. Berhasil menunjukkan co-production antara pedagang dan relawan mahasiswa.
Sumber:
