1 tahun disway

Hemat dan Ramah Lingkungan, Cara Membuat Pupuk Sendiri untuk Urban Farming

Hemat dan Ramah Lingkungan, Cara Membuat Pupuk Sendiri untuk Urban Farming

Membuat pupuk organik dari sisa makanan--freepik

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Urban farming di rumah kini semakin digemari, bahkan di ruang sempit sekalipun. Salah satu kunci keberhasilan menanam sayur, buah, atau tanaman hias adalah penggunaan pupuk yang tepat.

Anda tidak perlu pupuk instan mahal, karena pupuk buatan sendiri dari bahan-bahan sederhana bisa menjadi solusi hemat dan ramah lingkungan. Berikut 5 cara mudah membuat pupuk di rumah:

BACA JUGA:Hijau di Tengah Kota: Urban Farming untuk Warga Malang

BACA JUGA:Uji Coba Smart Gate Parking Kawasan Alun-Alun Batu, Kemajuan Infrastruktur Kota Selangkah Lebih Maju

1. Kompos dari Sisa Sayur dan Buah

Sisa sayur, kulit buah, dan daun kering bisa diolah menjadi kompos. Caranya mudah: masukkan bahan organik ke dalam wadah tertutup, tambahkan sedikit tanah, dan aduk setiap beberapa hari agar udara masuk. Dalam 2–3 minggu, kompos siap digunakan. Kompos ini sangat cocok untuk sayuran urban farming seperti selada, bayam, atau cabai karena memberikan nutrisi seimbang.

BACA JUGA:Susunan Acara ICCF 2025 “Nusantaraya”: Malang Raya Hidupkan Semangat Kolaborasi Kreatif Indonesia

2. Pupuk Cair dari Ampas Kopi atau Teh

Ampas kopi dan teh bekas bisa dijadikan pupuk cair. Campur ampas dengan air bersih, diamkan 24 jam, lalu saring untuk digunakan menyiram tanaman.

Pupuk ini kaya nitrogen, membantu tanaman hijau tumbuh lebih subur, cocok untuk tanaman pot di balkon atau pekarangan sempit.

BACA JUGA:ICCF 2025 “Nusantaraya”: Malang Raya Jadi Pusat Kolaborasi Kota Kreatif Indonesia

3. Bubuk Kulit Telur untuk Kalsium Tanaman

Kulit telur mengandung kalsium tinggi yang baik untuk tanaman. Bersihkan dan keringkan kulit telur, kemudian hancurkan menjadi bubuk halus.

Taburkan bubuk ini di sekitar tanah tanaman, terutama tomat dan cabai, agar tumbuh kuat dan tidak mudah layu.

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini 4 November 2025: Waspada Hujan Siang–Sore, Kelembapan Tinggi

4. Bokashi dari Sisa Makanan

Bokashi adalah teknik fermentasi sisa makanan menggunakan mikroorganisme (EM4). Campurkan sisa sayur dan buah dengan dedak dan EM4, simpan dalam wadah tertutup 2–3 minggu.

Setelah fermentasi selesai, pupuk ini bisa dicampur ke tanah sebagai nutrisi tambahan, ideal untuk tanaman dalam polybag atau pot.

BACA JUGA:Pertamina Terima 800 Laporan 'Pertalite Bikin Brebet' di Jatim: 57 Persen Telah Tertangani

5. Air Cucian Sayur atau Beras

Air bekas mencuci sayur atau beras juga bermanfaat untuk tanaman. Kandungan mineral dan vitamin dalam air membantu tanaman tetap sehat dan subur, terutama untuk urban farming di rumah dengan media pot atau polybag.

BACA JUGA:Unik, Sendratari “Arjuna Wiwaha” versi Inklusi Digelar di Kota Batu 8 November

Dengan cara-cara di atas, urban farming di rumah bukan hanya lebih hemat dan ramah lingkungan. Tapi juga memberi kepuasan tersendiri karena tanaman tumbuh sehat dari pupuk hasil kreasi sendiri.

Selain menyenangkan, cara ini membuat ruang sempit di rumah lebih hijau dan produktif.

Sumber: