1 tahun disway

Dari Tote Bag hingga Tumbler: 9 Gaya Hidup Ramah Lingkungan yang Makin Populer di Kalangan Muda

Dari Tote Bag hingga Tumbler: 9 Gaya Hidup Ramah Lingkungan yang Makin Populer di Kalangan Muda

Ilustrasi tote bag jadi alternatif pengganti kantong plastik --foto: rakaminstudent.com

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Kesadaran terhadap isu lingkungan makin mengakar di kalangan generasi muda Indonesia. Bukan lagi sekadar slogan, kini eco-friendly lifestyle sudah jadi bagian dari keseharian. Dari membawa tote bag, menggunakan tumbler, hingga beralih ke produk daur ulang, pilihan sederhana ini banyak diadopsi karena dampaknya nyata. Berikut sembilan gaya hidup ramah lingkungan yang makin digemari oleh anak muda.

1. Tote Bag sebagai Pengganti Kantong Plastik

Tote bag bukan hanya alat belanja, tapi telah menjadi simbol fashion dan kesadaran lingkungan. Banyak toko, brand lokal, dan kampus menawarkan tote bag dengan motif kreatif. Salah satu artikel menyebutkan bahwa masyarakat semakin gemar membawa tote bag saat berbelanja untuk mengurangi kantong plastik sekali pakai. 

2. Tumbler Stylish Jadi Favorit

Penggunaan tumbler sebagai pengganti botol plastik sekali pakai makin populer. Selain mengurangi sampah, tumbler juga jadi fashion statement. Brand-brand seperti Frank Green hadir menawarkan desain tumbler yang menarik dan memakai bahan daur ulang.

3. Menggunakan Produk Reusable

Selain tote bag dan tumbler, sedotan stainless dan wadah makan reusable ikut naik daun sebagai alternatif mengurangi penggunaan plastic disposable. Sedotan ini lebih awet, mudah dibersihkan, dan bisa dipakai bertahun-tahun, sedangkan wadah makan membuat mereka bisa membawa bekal tanpa plastik sekali pakai.

4. Mengurangi Fast Fashion

Anak muda kini mulai sadar bahwa membeli pakaian bukan hanya soal model atau tren, tapi juga bahan, proses produksi, dan umur pemakaian. Banyak yang memilih second-hand, dibuat dari bahan organik, atau brand yang transparan soal etika produksi. 

5. Produk Lokal dan Upcycling

Brand lokal kreatif memanfaatkan limbah, pakaian bekas, dan material tak terpakai lain untuk membuat produk baru, misalnya tote bag, outerwear, aksesori. Upcycling juga memperlihatkan sisi kreatif sekaligus mengurangi limbah. 

6. Dekorasi Rumah dari Material Daur Ulang

Furniture, dekorasi kecil seperti pot bunga, hiasan dinding dari plastik bekas, ampas kopi, atau kayu daur ulang makin populer sebagai cara menggabungkan estetika & keberlanjutan. Selain hemat, produk ini menambah nilai artistik karena setiap karya biasanya unik.

7. Gerakan Bring Your Tumbler atau BYOT di Sekolah dan Komunitas

Beberapa sekolah melaksanakan program Bring Your Tumbler untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai. Komunitas dan kegiatan KKN juga sering mengedukasi siswa dan masyarakat agar lebih sering membawa tumbler sendiri. Gerakan sederhana ini punya dampak besar karena ribuan siswa bisa menghemat ribuan botol plastik setiap bulan.

8. Edukasi & Kampanye Dengan Media Sosial

Kesadaran cepat tersebar lewat konten di Instagram, TikTok, atau blog, tentang zero waste, upcycled fashion, bahkan review produk ramah lingkungan. Generasi muda menggunakan media sosial bukan cuma untuk gaya, tapi juga sebagai platform advokasi. 

BACA JUGA:Kreatif! Generasi Muda Malang Olah Sampah Buah Jadi Ecoenzim untuk Selamatkan Bumi

9. Kesadaran Konsumsi & Willingness to Pay

Berdasarkan penelitian, banyak anak muda yang punya kesadaran lingkungan tinggi dan bersedia membayar lebih untuk produk ramah lingkungan seperti tumbler atau sedotan reusable. Dalam survei Jakpat, contohnya, penggunaan tote bag dan tumbler masuk dalam tiga tindakan zero waste terbanyak di antara generasi muda. 

BACA JUGA:GenBatik, Aplikasi Batik Generatif Oleh FILKOM UB Peraih Penghargaan Dekranasda Malang

Gaya hidup ramah lingkungan di kalangan muda kini bukan lagi wacana, tapi nyata. Dari tote bag hingga tumbler dan reusable lainnya, generasi muda menunjukkan perubahan dengan aksi kecil yang konsisten. Kesadaran ini penting diperkuat lewat edukasi, kebijakan publik, dan pilihan produk yang mudah dijangkau agar semakin banyak yang ikut serta

Sumber: suarasiber.com