Ketinggalan Barang di Kampung Halaman dan Baru Sadar Saat Perjalanan Arus Balik? Tenang, Ini Tipsnya
--
Kalau belum? Hubungi orang rumah dan minta mereka foto atau scan dokumen tersebut lalu kirim lewat email. Bisa juga minta tolong fotoin dokumen di rumah lalu kirim via WA. Selama resolusinya jelas, banyak urusan bisa diselesaikan sementara dengan dokumen digital.
5. Barang Tertinggal di Bandara atau Stasiun? Lost and Found is Real
Jangan langsung menyalahkan rumah. Bisa jadi barangmu bukan ketinggalan di rumah, tapi malah tertinggal di bandara, stasiun, atau terminal. Untungnya, tempat-tempat ini biasanya punya divisi khusus bernama Lost and Found.
Langsung telepon atau DM akun resmi mereka. Semakin cepat kamu melapor, semakin besar kemungkinan barangmu belum berpindah tangan. Siapkan deskripsi lengkap barangnya, kapan kamu terakhir melihatnya, dan nomor kursi jika naik kereta atau pesawat.
6. Pakai Kurir Instan Kalau Masih Satu Kota
Kalau kamu masih belum terlalu jauh dari kota asal—misalnya masih dalam radius 50 km—kamu bisa pakai kurir instan seperti GoSend, GrabExpress, Lalamove, atau Borzo. Minta tolong orang rumah atau tetangga buat serahkan barang ke driver.
Jangan lupa konfirmasi nama driver, lacak perjalanan, dan pastikan ada yang standby untuk menerima paket. Sistem ini sangat efektif buat barang-barang seperti dompet, laptop, atau charger yang mendesak banget.
7. Buat Rencana Cadangan (Damage Control)
Kadang, kenyataannya adalah: barangmu tidak bisa kembali dalam waktu cepat. Di sinilah kamu butuh damage control. Misalnya, kamu ketinggalan SIM dan harus kerja besok pagi. Solusinya: buat surat kehilangan di kantor polisi, lalu gunakan sementara KTP dan dokumen digital untuk mengganti fungsi sementara SIM.
Ketinggalan laptop? Bisa pinjam ke teman atau kampus. Yang penting: tetap lanjut aktivitasmu sambil menunggu barang datang. Jangan sampai satu barang ketinggalan bikin semua agenda berantakan.
8. Ubah Tragedi Jadi Checklist
Kejadian ini bisa jadi pelajaran buat perjalanan selanjutnya. Mulai sekarang, bikin checklist pribadi yang disimpan di HP, laptop, atau ditempel di koper. Tulis barang-barang vital seperti dompet, charger, KTP, SIM, obat, sampai earphone.
Checklist ini kelihatan sepele, tapi sangat powerful. Kalau kamu rutin mengisi dan mencentangnya sebelum berangkat, potensi ketinggalan barang bisa ditekan drastis.
9. Ciptakan Sistem Packing yang “Ngomong”
Bukan sekadar checklist, kamu bisa bikin sistem packing yang “ngomong” ke kamu. Misalnya: simpan barang-barang penting di tas tangan (bukan koper). Atau tempel post-it bertuliskan “KTP SUDAH MASUK?” di pintu kamar.
Sumber: quora
