1 tahun disway

Si Mbak ART Mendadak Resign Usai Lebaran? Ini Cara Rekrut yang Tidak Bikin Emosi

Si Mbak ART Mendadak Resign Usai Lebaran? Ini Cara Rekrut yang Tidak Bikin Emosi

--

 

5. Trial Period Itu Wajib, Bukan Opsional

ART bukan robot yang bisa langsung klik dan cocok. Berikan masa percobaan minimal satu minggu untuk saling menyesuaikan. Jangan buru-buru bikin kontrak panjang atau janji bonus besar. Cek dulu apakah ia cocok dengan ritme dan nilai rumahmu.

Trial period juga memberi ART waktu untuk lihat apakah dia merasa nyaman di rumahmu. Komunikasikan dari awal bahwa ini masa uji coba, bukan langsung perjanjian tetap. Ini bukan karena kamu curiga, tapi agar dua belah pihak sama-sama punya ruang mengambil keputusan.

 

6. Susun SOP Ringkas untuk Pekerjaan Harian

Setiap rumah beda. ART yang hebat di rumah A belum tentu cocok di rumah B karena standar, gaya komunikasi, dan urutan kerja berbeda. Buat daftar tugas harian yang jelas: mulai dari jam kerja, tugas pagi-siang-sore, hingga waktu istirahat.

Tidak perlu kaku seperti kantor, tapi panduan ini bisa bantu ART baru merasa lebih percaya diri. Misalnya: “Jam 6 pagi nyapu halaman, jam 10 bisa istirahat 30 menit.” Bisa ditulis di kertas atau cukup kirim lewat WA. Dengan begitu, kerja jadi lebih efisien dan minim salah paham.

 

7. Hormati Hak dan Batasan ART Baru Nantinya

Kadang kita lupa bahwa ART juga manusia biasa. Mereka butuh istirahat, waktu pribadi, dan rasa dihargai. Perlakuan yang terlalu dominan atau terlalu cerewet bisa bikin ART stres dan cepat resign. Sebaliknya, rumah yang penuh respek justru bikin mereka betah.

Tentukan jam kerja dan istirahat yang manusiawi. Beri ruang buat mereka kalau mau ke pasar, belanja pulsa, atau sekadar telepon keluarganya. Kalau kamu menganggap mereka bagian dari sistem rumah, bukan bawahan semata, maka loyalitas dan kenyamanan juga akan tumbuh.

 

8. Hindari Janji Manis yang Menjebak

Saat panik butuh bantuan, kita sering janji ini-itu: "Di sini santai kok, nggak banyak kerja." Tapi kenyataannya rumah ramai, cucian numpuk, anak-anak susah dikendalikan. Kalau kenyataan beda jauh dari janji, ART bisa merasa tertipu.

Sebaiknya jujur dari awal. Jelaskan kondisi rumah seapa adanya: jumlah penghuni, anak-anak aktif atau tidak, beban pekerjaan, dan ritme harian. Nggak usah terlalu membujuk, yang penting transparan. ART yang cocok justru akan tertarik karena merasa siap secara mental.

 

9. Siapkan Rencana Cadangan Sejak Sekarang

Kalau kamu sangat bergantung pada ART, sebaiknya punya backup plan jangka panjang. Misalnya punya daftar jasa bersih-bersih harian yang bisa dipanggil mendadak, atau langganan laundry kiloan buat darurat.

Kamu juga bisa mulai membiasakan anak atau suami bantu beberes meski sedikit. Jadi, kalau suatu saat ART resign lagi, rumah nggak langsung kolaps. Ingat: rumah tangga yang tangguh bukan rumah yang sempurna, tapi yang bisa tetap jalan meski krisis.

Sumber: quora