“Bagaimana kalau seluruh civitas akademika UB mengenakan Batik Malang sebagai seragam? Atau digelar pameran batik serentak di seluruh area kampus,” ujarnya, disambut tepuk tangan para undangan.
Peluncuran Batikpedia turut dihadiri perajin dari berbagai brand batik Malang seperti Soendari Batik & Art, Batik Wagastu, Batik Sandya Nusantara, Batik Kantil, Batik Blimbing, Batik Lana, Batik Hampran Rintik, Batik Krajan, Kalla Senja, dan Bengkel Batik. Turut hadir Tim Globalizing UB, Tim Branding, lembaga ekraf, serta perwakilan internasional.
Dengan hadirnya Batikpedia, UB berharap Batik Malang tidak hanya dikenal sebagai produk budaya, tetapi juga sebagai warisan digital yang dapat diakses masyarakat luas dan menjadi rujukan internasional dalam studi batik Nusantara.