BTK, Komunitas Penghobi Menyanyi dan Menari di Kota Batu, Tertua berusia 60 Tahun

Sabtu 22-11-2025,09:03 WIB
Reporter : Panca Rachmad Pamungkas
Editor : Mohammad Khakim

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID–Banyak orang berinteraksi dan berkumpul karena kesamaan hobi. Dan, para penghobi menyanyi di Kota Batu berkumpul di Bina Talenta Komunitas (BTK). Komunitas yang ini terbentuk pada tahun 2014 ini sekarang beranggotakan 32 orang. Namun dalam perkembangannya, penghobi modern dance juga ikut bergabung.

"Yang berhimpun di BTK tidak hanya penghobi nyanyi. Ada juga penghobi menari (modern dance, red) mereka saling melengkapi. Bernyanyi tanpa ada dancer-nya jadi hambar," ujar salah satu tokoh BTK, Gaib Sampurno, sambil tertawa, kepada Disway Malang,  Sabtu (22/11) di sela sela pertemuan BTK.

Gaib sendiri kini telah berusia 60 tahun dan memiliki lima cucu. Dia salah satu pendiri BTK dan merupakan anggota yang paling tua.

Dia bercerita, komunitas BTK saat ini kebanyakan berusia 50 ke atas. Namun mulai banyak juga para penerus yang usianya masih muda. Ada tujuh orang di rentang usia 30-40 tahun.

"Kalau dulu para orang tua kan masa mudanya sulit membuat group band. Sekarang dengan player organ kita sudah bisa bernyanyi. Dan yang lebih mudah lagi kita bisa berkaraoke setiap saat dengan HP yang kita punyai," ujar Gaib.

Dari BTK ini, kata Gaib, komunitasnya setiap bulan bernyanyi di televisi lokal Malang Raya dan Agropolitan TV (ATV). Kemudian berkembamg menjadi perkumpulan sosial.

Biasanya saat bulan puasa BTK selalu membuat acara berbagi takjil. Bila ada bencana, BTK juga menghimpun dana untuk membantu keluarga yang dalam bencana.

Khusus untuk aktivitas menyanyi, BTK seminggu sekali berkumpul untuk berlatih bernyanyi buat tampil di acara televisi lokal. Sementara ketika belajar bernyanyi, yang hobi dance juga berlatih dan membuat koreografi saat tampil di TV.

"Dua hobi yang saling melengkapi dan ketika tampil menjadi harmoni yang bagus untuk disajikan," terang Gaib.

BTK, saat Covid 19 melanda dunia, menurut Gaib, malah semakin eksis. Sebab situasi yang mencekam menjadi santai karena komunitasnya selalu bahagia dengan bernyanyi.

"Yang lain di rumah kita malah berkumpul sehingga kita selalu enjoy. Namun   saat itu, kami membuat kegiatan sosial dengan cara menyemprot disinfektan di kampung yang banyak penderita Covid. Hanya itu yang kami bisa saat itu," kata Gaib.

Bahkan, ketika itu, BTK selalu ditelepon oleh banyak kampung/RW yang ingin disemprot disinfektan.

Tags :
Kategori :

Terkait