Symphonic Metal Day 13 November: Jejaknya dari Eropa hingga Indonesia, Ini 9 Lagu Kerennya

Kamis 13-11-2025,08:22 WIB
Reporter : Elsa Amalia Kartika Putri
Editor : Mohammad Khakim

BACA JUGA:Rayakan Hari Musik Universal 11 Oktober: Ini 9 Lagu Indonesia yang Cocok Jadi Playlist Akhir Pekan!

Mengapa Perpaduan Ini Menarik?

  • Kontras dan harmoni: Metal identik dengan kekerasan suara, distorsi, dan energi kasar. Sedangkan orkestra identik dengan keanggunan, ketelitian, dan dinamika halus. Ketika keduanya bertemu, yang muncul adalah suatu estetika baru. Yakni keras tapi megah, brutal tapi terstruktur.
  • Eksplorasi identitas budaya: Banyak band simphonic metal mengeksplor mitologi, sejarah, dan cerita epik sebagai lirik dan narasi. Itulah yang membuat genre ini tidak sekadar suara keras, melainkan cerita yang dibawakan secara musikal.
  • Perjuangan produksi: Menggunakan orkestra sungguhan sangat mahal dan sulit. Sehingga band-yang sukses melakukannya punya nilai lebih dari sisi produksi dan ambisi artistik.

BACA JUGA:Tren Nonton Konser 2025: Separuh Anak Muda Hadiri Konser Musik Lebih dari Dua Kali Setahun

Berikut ini 9 lagu terbaik yang wajib kamu dengar untuk menyelami keagungan symphonic metal ini.

1. “Ghost Love Score” – Nightwish (2004)

Lagu ini sering disebut sebagai mahakarya symphonic metal. Dengan orkestra megah, vokal operatik Tarja Turunen, dan aransemen sinematik. Ghost Love Score terasa seperti soundtrack tragedi klasik. Penutupnya yang melambung membuat ribuan penonton Nightwish di seluruh dunia menitikkan air mata.

BACA JUGA:Koreksi Menkum: Musik di Nikahan dan Putar Lagu Kebangsaan Tidak Bayar Royalti

2. “To Mega Therion” – Therion (1996)

Therion adalah pionir sejati. Lagu ini menandai awal kelahiran symphonic metal modern. Paduan choir Gregorian dan riff berat menciptakan kesan sakral dan misterius. Tidak heran, nama band-nya diambil dari bahasa Yunani kuno yang berarti “binatang besar”.

3. “Anubis” – Septicflesh (2008)

Karya megah dari band asal Yunani ini menampilkan orkestra sungguhan dari Prague Philharmonic. Dengan tema mitologi Mesir dan atmosfer kelam. Anubis menunjukkan bahwa metal juga bisa menjadi teater musikal dalam bentuk paling ekstrem.

4. “Unchain Utopia” – Epica (2014)

Lagu ini menggabungkan kecantikan vokal soprano Simone Simons dan growl garang Mark Jansen dalam satu harmoni yang sempurna. Unchain Utopia adalah kritik sosial dalam balutan musik megah yang berlapis, teatrikal, dan penuh emosi.

BACA JUGA:Kenapa Orang Indonesia Rela Nonton Konser Musik? Simak 9 Alasannya!

5. “Lux Aeterna” – Kamelot (2023)

Kamelot dikenal karena kemampuannya mengubah tema filosofis menjadi musik sinematik. Lux Aeterna adalah perjalanan menuju penebusan diri. Lagu ini terdengar seperti pertemuan antara Hans Zimmer dan Metallica di panggung yang sama.

Kategori :