JAKARTA, DISWAYMALANG.ID–Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta melaporkan adanya dua sistem siklon tropis yang terpantau di sekitar wilayah Indonesia, masing-masing siklon tropis Fung-Wong dan Bibit siklon tropis 96S.
Dalam laporan resmi BMKG per 9 November 2025 pukul 07.00 WIB, Siklon Tropis Fung-Wong berkembang dari Bibit Siklon 90W.
Pusat sirkulasi sistem ini terdeteksi di Laut Filipina pada posisi 14,1°LU dan 124,9°BT, atau sekitar 1200 kilometer di sebelah utara Tahuna, Sulawesi Utara.
Kecepatan angin maksimum Fung-Wong mencapai 85 knot atau sekitar 155 kilometer per jam, dengan tekanan udara minimum 950 hektopaskal (hPa).
BMKG memperkirakan kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Fung-Wong akan tetap kuat dalam 24 jam ke depan, dengan kategori 3 dan pergerakan ke arah barat–barat laut menjauhi wilayah Indonesia.
Meski bergerak menjauh, sistem ini tetap memberi pengaruh tidak langsung terhadap peningkatan gelombang di wilayah perairan utara Indonesia.
BACA JUGA:Menkeu Purbaya Hidupkan Lagi Wacana Redenominasi Rupiah, Rp1.000 Jadi Rp1 Tanpa Ubah Nilai
Sementara itu, di Samudra Hindia barat daya Bengkulu, BMKG juga mendeteksi adanya Bibit Siklon Tropis 96S yang terbentuk sejak 8 November 2025 pukul 07.00 WIB.
Pusat sirkulasinya berada di sekitar 6,2°LS dan 102,0°BT, dengan kecepatan angin maksimum sekitar 15 knot atau 28 kilometer per jam serta tekanan udara minimum 1010 hPa.
Berbeda dengan Fung-Wong, Bibit Siklon 96S masih berada dalam tahap awal pembentukan dan menunjukkan pergerakan cenderung stasioner atau hampir tidak bergerak signifikan dari posisinya di barat daya Bengkulu.
BMKG menilai peluang 96S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 hingga 72 jam ke depan masih tergolong rendah.
BACA JUGA:Merayakan Keluarga dari Cinta: Hari Adopsi Sedunia 9 November
Meski begitu, sistem 96S telah memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia bagian barat dan selatan. BMKG memperingatkan potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang di wilayah pesisir barat Sumatra, Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat bagian barat.
Selain itu, gelombang tinggi antara 2,5 hingga 4 meter diperkirakan terjadi di Samudra Hindia barat Mentawai hingga selatan Jawa, termasuk perairan Selat Sunda bagian selatan dan perairan selatan Banten.
BMKG mengimbau masyarakat, nelayan, dan operator transportasi laut agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi akibat pengaruh tidak langsung kedua sistem tersebut.
BACA JUGA:9 Tokoh Pahlawan Film yang Bisa Dijadikan Teladan dalam Kehidupan Sehari-hari