MALANG, DISWAYMALANG.ID--Setiap tanggal 5 November, dunia memperingati Hari Kesadaran Tsunami (World Tsunami Awareness Day). Sebagai panggilan global untuk memperkuat kesiapsiagaan terhadap ancaman tsunami.
Peringatan ini ditetapkan oleh United Nations General Assembly pada Desember 2015 melalui Resolusi 70/203. Tanggal ini dipilih untuk mengingat perpaduan antara pengetahuan tradisional dan kesiapsiagaan modern.
Tsunami adalah gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air bawah laut karena pergeseran lempeng, tanah longsor, erupsi gunungapi, dan jatuhnya meteor.
Tsunami dapat bergerak dengan kecepatan sangat tinggi dan dapat mencapai daratan dengan ketinggian gelombang hingga 30 meter.
BACA JUGA: Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Kabupaten Malang, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami
Berbagai pesan kunci dunia untuk peringatan tahun ini mencakup:
- Meningkatkan sistem peringatan dini dan jalur evakuasi untuk setiap komunitas pantai.
- Pendidikan dan simulasi untuk masyarakat, khususnya generasi muda, agar tahu apa yang harus dilakukan saat tsunami.
- Sinergi antar-negara dan wilayah pesisir untuk berbagi data, teknologi, dan protokol mitigasi.
Wilayah Malang Raya yang memiliki wilayah pesisir dan area rawan gempa. Tetap perlu waspada terhadap potensi tsunami, walau kejadian besar tidak rutin. Peringatan ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab nasional tapi lokal. Mulai dari edukasi warga, pengecekan jalur evakuasi, hingga kesiapan komunitas lokal.
Wilayah Kabupaten Malang yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia termasuk dalam zona berpotensi tsunami. Namun, dalam upaya mitigasi, telah dipasang sejumlah rambu evakuasi tsunami di pesisir selatan Kabupaten Malang.
Bahkan studi kasus di wilayah Kabupaten Malang (Desa Tambakrejo) menunjukkan bahwa telah dilakukan pemetaan jalur evakuasi tsunami berbasis SIG untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Peringatan Hari Kesadaran Tsunami adalah pengingat bahwa alam bisa berubah cepat, dan kesiapsiagaan bisa membuat perbedaan antara selamat atau tidak. Dengan pengetahuan, persiapan, dan kesadaran kolektif.
Kita bisa menjaga komunitas pesisir seperti Malang Raya lebih aman menghadapi ancaman masa depan. Mari aktif belajar, berbagi, dan menyiapkan langkah nyata hari ini.