MALANG, DISWAYMALANG.ID--Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UB menggelar kuliah tamu berjudul “Inclusive Digital Futures: Mobile Media, Communication Disability, and the Global Digital Divide” pada Selasa (21/10). Membahas kehidupan sosial dalam perkembangan Artificial Intelligence (AI) dan pentingnya inklusivitas pada era digital.
Kegiatan ini menghadirkan Prof. Gerard Goggin, dosen dari Western Sydney University, yang berbagi wawasan seputar hubungan antara AI dan kehidupan sosial dalam konteks masyarakat inklusif di kawasan Asia dan Australia.
Dalam pemaparannya, Prof. Goggin menjelaskan bahwa perkembangan AI tidak hanya membawa kemajuan teknologi, Tetapi juga menimbulkan berbagai tantangan sosial yang perlu dikritisi bersama.
Inklusivitas Pada Digitalisasi Untuk Penyandang Disabilitas
Salah satu isu yang disorot adalah bagaimana inovasi AI saat ini masih kurang mempertimbangkan hak dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
“Masalah besarnya adalah banyak situs web pemerintah yang tidak dapat diakses oleh penyandang disabilitas,” tuturnya.
Ia menekankan pentingnya memahami dan mengkritisi AI dalam kehidupan sosial terutama dalam konteks inklusivitas.
Menurutnya, kemajuan digital seharusnya membangun pemahaman yang lebih inklusif dan adil terhadap perkembangan teknologi.
Kemajuan AI harus diarahkan untuk membentuk kehidupan sosial yang setara, dimana setiap individu memiliki kesempatan yang sama dalam berpartisipasi di ruang digital.
“Sangat penting membangun hal hal yang layak, adil dan inklusif mengenai kehidupan sosial dan digital,” terangnya.
Kegiatan ini menjadi ruang refleksi bagi mahasiswa untuk melihat perkembangan AI dari sudut pandang sosial serta diharapkan mahasiswa memahami bahwa kemajuan digital perlu disertai dengan nilai empati dan kesetaraan.