JAKARTA, DISWAYMALANG.ID–Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut sudah ada beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta yang sepakat bekerja sama dengan Pertamina terkait pengiriman bahan baku BBM atau base fuel.
“B2B antara Pertamina dengan swasta, mereka sedang kolaborasi. Saya mendapat laporan sudah beberapa (SPBU swasta) yang sudah melakukan perjanjian,” kata Bahlil, Selasa, 21 Oktober 2025.
Namun Bahlil tidak menyebut identitas badan usaha swasta yang sudah membuat perjanjian dengan Pertamina. Menurut Bahlil, perjanjian tersebut bersifat business-to-business (B2B).
"Saya tidak tahu teknisnya, karena itu B2B," paparnya.
Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa mandatori tersebut untuk urusan bahan bakar B50.
Bahan bakar B50 adalah campuran bahan bakar solar fosil dengan biodiesel yang berasal dari minyak kelapa sawit
"Kalau mandatori, untuk urusan B50, itu akan melakukan di tahun depan. itu rencana biodiesel B50. sekarang kita udah B40. Sekarang kita lagi itung tepatnya nanti bulan berapa," tukasnya.
Soal mandatori etanol 10%, Bahlil mengatakan pemerintah masih menghitung waktu yang tepat.
Sebab, kata dia, pabrik etanolnya masih dalam proses pembangunan.
"Menyangkut dengan E10 mendatori, kita lagi itung time schedule yang tepat. kenapa? karena untuk pabrik etanolnya kita harus bangun dalam negeri, pabrik etanol ini dari singkong, dari tebu dan ini mampu menciptakan lapangan pekerjaan karena petani-petani kita ke depan akan kita dorong untuk melakukan hal ini," jelas dia.