21 Oktober Hari Pencegahan Gangguan Defesiensi Yodium: Bukan Cuma Gondok, Ini Bahaya Kurang Yodium!

Selasa 21-10-2025,08:01 WIB
Reporter : Mohammad Khakim
Editor : Mohammad Khakim

MALANG, DISWAYMALANG.ID– Setiap tanggal 21 Oktober diperingati sebagai Hari Pencegahan Gangguan Defisiensi Yodium Sedunia. Agar masyarakat dunia meningkatkan kesadaran tentang pentingnya yodium bagi kesehatan. Bagaimana sejarahnya? Apa itu yodium, manfaatnya, serta bahanya bila kurang asupan?

Dikutip dari National Today, Zat yodium ditemukan pada abad ke-19 secara tidak sengaja oleh ahli kimia Prancis Bernard Courtois pada tahun 1811. Ketika itu, dia mengekstraksi garam natrium untuk produksi mesiu. Terlihat olehnya uap berwarna ungu muncul dari abu rumput laut yang diberi asam sulfat.

Dalam perkembangannya, pad tahun 1852 seorang ahli kimia lainnya, Gaspard Adolphe Chatin, mempublikasikan gagasan tentang defisit atau kekurangan yodium. Dia mempublikasikan bahwa penyakit gondok endemik disebabkan oleh kekurangan yodium.

Berikutnya, pada tahun 2000 para pemimpin dunia membuat suatu ketetapan untuk menghilangkan kasus kekurangan yodium yang dibicarakan selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di tahun 1990. Hasilnya, sejumlah negara menetapkan Hari Pencegahan Defisiensi Yodium. Peringatan ini pun diikuti negara-negara lainnya.

 

Tidak Semua Garam Mengandung Yodium

Yodium adalah nutrisi yang diperlukan tubuh untuk menjaga keseimbangan fungsi tiroid. Yodium juga berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Nah, di masyaratkat muncul anggpan semua garam sama, mengandung yodium.

Tidak semua garam mengandung yodium, padahal zat tersebut sangat penting untuk tubuh. Hingga kini, kekurangan yodium tetap menjadi tantangan kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Peringatan Hari Pencegahan Kekurangan Yodium Sedunia setiap 21 Oktober menjadi momen penting untuk mengingatkan kembali pentingnya memilih garam beryodium dalam kehidupan sehari-hari.

Yodium merupakan mineral penting yang berperan besar dalam menjaga keseimbangan fungsi tubuh. Zat ini dibutuhkan oleh kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon yang mengatur metabolisme, pertumbuhan, serta perkembangan otak.

Tanpa asupan yodium yang cukup, proses pembentukan hormon tiroid bisa terganggu, sehingga berdampak pada berbagai fungsi tubuh.

 


PEMBENGKAKAN kelenjar tiroid bisa dipicu kekurangan yodium. Sebab, kelenjar tiroid bekerja lebih keras untuk menghasilkan hormon. --iStock----

Kurang Yodium Bukan Cuma Picu Gondok

Laman resmi Kementerian Kesehatan RI mencatat bahwa kekurangan yodium dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid atau gondok. Dampak lainnya adalah gangguan belajar, kelelahan, hingga hambatan perkembangan mental dan fisik pada anak.

Karena itu, memastikan tubuh mendapatkan cukup yodium menjadi langkah penting untuk mendukung kesehatan dan kualitas hidup jangka panjang.

 

Manfaat Penting Yodium bagi Tubuh

Konsumsi garam beryodium secara rutin juga memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Berikut 5 manfaat penting yang perlu diketahui:

 

1. Mencegah Gondok

Manfaat utama garam beryodium adalah mencegah pembesaran kelenjar tiroid atau gondok.  Kekurangan yodium membuat kelenjar tiroid bekerja lebih keras untuk menghasilkan hormon, sehingga ukurannya membesar dan menimbulkan benjolan di leher.

Menurut World Health Organization (WHO), konsumsi garam beryodium mampu menurunkan kasus gondok secara signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

 

2. Mendukung Tumbuh Kembang Anak

Yodium berperan penting dalam perkembangan otak dan kecerdasan anak sejak dalam kandungan hingga masa pertumbuhan.

Kekurangan yodium pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak janin dan menurunkan kemampuan belajar anak di kemudian hari.

UNICEF menyatakan bahwa anak yang mendapatkan asupan yodium cukup cenderung memiliki kemampuan kognitif dan prestasi akademik yang lebih baik.

 

3. Menjaga Metabolisme Tubuh

Hormon tiroid berfungsi mengatur metabolisme, termasuk pembakaran energi dan pengaturan suhu tubuh.

Saat kadar yodium terlalu rendah, metabolisme melambat sehingga tubuh terasa mudah lelah dan berat badan sulit terkontrol.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, keseimbangan asupan yodium membantu tubuh dalam memproses energi secara efisien dan menjaga kebugaran sepanjang hari.

 

4. Menurunkan Risiko Kelelahan dan Gangguan Hormon

Kekurangan yodium dapat mengganggu produksi hormon tiroid yang berakibat pada kelelahan, perubahan suasana hati, dan gangguan hormon pada perempuan.

Dengan asupan yodium yang cukup, keseimbangan hormon tetap terjaga, sehingga tubuh lebih bertenaga dan stabil secara emosional.

Laporan Harvard Health Publishing menyebutkan bahwa menjaga kadar yodium dalam batas normal dapat membantu mengurangi gejala kelelahan kronis akibat hipotiroidisme.

 

5. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Selain mendukung kerja tiroid, yodium juga berkontribusi terhadap sistem kekebalan tubuh.

Hormon tiroid yang seimbang membantu memperkuat respons tubuh terhadap infeksi dan menjaga organ tetap berfungsi optimal.

Menurut Healthline, asupan yodium yang cukup membantu tubuh melawan virus dan bakteri dengan lebih efektif, sehingga risiko penyakit dapat ditekan.

Menggunakan garam beryodium mungkin terlihat seperti hal kecil dalam rutinitas sehari-hari, tetapi dampaknya bagi kesehatan sangat besar.

Satu langkah sederhana dapat membantu mencegah gondok, mendukung tumbuh kembang anak, serta menjaga metabolisme dan fungsi tubuh agar tetap optimal.

Karena itu, penting untuk memastikan garam yang digunakan di rumah benar-benar mengandung yodium.

Kebutuhan yodium harian tubuh tidak banyak, tetapi jika diabaikan, dampaknya bisa berlangsung seumur hidup. Yuk biasakan memilih garam beryodium demi kesehatan.

Tags :
Kategori :

Terkait