JAKARTA, MALANGDISWAY.ID – Isu soal dugaan pencampuran etanol dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis Pertalite (RON 90) yang ramai beredar di media sosial dibantah Pertamina Patra Niaga. Anak perusahaan Pertamina itu menyatakan, tidak ada penambahan etanol dalam proses produksi maupun distribusi bahan bakar tersebut.
Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV menyatakan, informasi yang beredar tidak berdasar dan berpotensi menyesatkan publik. "Tidak ada penambahan etanol dalam proses produksi maupun distribusi Pertalite," tegas Roberth saat dikonfirmasi pada Jumat, 10 Oktober 2025. Isu tersebut mencuat setelah beredarnya sebuah video di media sosial yang menunjukkan eksperimen mencampurkan Pertalite dengan air. Video tersebut menimbulkan spekulasi bahwa BBM yang dijual di SPBU Pertamina telah dicampur zat lain seperti etanol. Menanggapi hal ini, Roberth menjelaskan bahwa munculnya lapisan dalam campuran air dan bensin merupakan fenomena ilmiah yang wajar. "Lapisan yang muncul setelah dikocok adalah air dan sedikit komponen gasoline yang memiliki sifat kepolaran. Ini bisa larut sebagian dan merupakan hal alami, tidak hanya terjadi pada Pertalite, tapi juga bisa terjadi pada semua jenis bensin di dunia," jelasnya. BACA JUGA: Etanol di BBM Sempat Picu Kekhawatiran, Malah Akan Diwajibkan, Bahlil: Buat Kurangi Impor BBM Semua Produk BBM Telah Diuji Kualitas di Lab sebelum Disalurkan Lebih lanjut, Roberth memastikan bahwa seluruh produk BBM, termasuk Pertalite, telah melalui proses pengujian kualitas di laboratorium resmi sebelum disalurkan ke masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memastikan produk sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Pertamina Patra Niaga memastikan seluruh produk BBM, termasuk Pertalite, diproduksi dan didistribusikan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan pemerintah," tegasnya. Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk tidak langsung mempercayai informasi yang beredar di media sosial, apalagi yang belum diverifikasi kebenarannya. Perusahaan meminta publik untuk merujuk kepada sumber resmi agar tidak terjebak dalam informasi yang menyesatkan.BACA JUGA: Isu Kekhawatiran Kandungan Etanol di BBM, Pertamina: Telah Diterapkan secara Internasional