Tak Diekspor Mentah, Kelapa-Kakao-Mente-Lada Bakal Dihilirisasi, Bisa Serap 1,6 Juta Naker dalam 2 Tahun

Jumat 10-10-2025,10:44 WIB
Reporter : Mohammad Khakim
Editor : Mohammad Khakim

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID –Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman berkomitmen untuk terus melakukan hilirisasi. Hal itu dilakukan untuk membuka lapangan pekerjaan.

“Kami melakukan akselerasi hilirisasi kakao, mente, kelapa dalam, lada, dan lain-lain. Kita hilirisasi, khususnya kelapa dalam ini menarik. 33 juta ton. Tahun lalu hanya 29 juta ton,” kata Mentan Amran usai rapat terbatas (ratas), Jumat, 10 Oktober 2025.

Selama ini, kata dia, pemerintah Indonesia mengekspor sekitar 2,8 juta ton kelapa setiap tahun, Nilainya mencapai Rp24 triliun. Namun, pemerintah tidak ingin lagi menjual bahan mentah ke luar negeri.

“Rencana hilirisasi kelapa kita tidak dijual gelondongan ke luar negeri yang total volumenya 2,8 juta ton. Kemudian kita hilirisasi nanti dari kelapa dalam menjadi coconut milk, VCO, harganya bisa naik 100 kali lipat,” ujarnya.  

Selain kelapa, pemerintah juga menyiapkan hilirisasi untuk komoditas gambir yang selama ini menyuplai 80 persen kebutuhan dunia. Produk turunannya dapat digunakan untuk bahan tinta pemilu hingga kebutuhan rumah tangga.

Langkah serupa juga diterapkan pada komoditas sawit yang dikuasai pemerintah. Amran menyebut bahwa tandan buah segar (TBS) akan diolah menjadi biofuel, minyak goreng, margarin, hingga mentega.

"Kami melakukan sekarang akselerasi hilirisasi kakao, mente, kelapa dalam, lada, dan lain-lain. Kita hilirisasi khususnya kelapa dalam, ini menarik. Ini bisa dilihat datanya 33 juta, tahun lalu hanya 29 juta ton," imbuh Amran

Selain mempercepat hilirisasi, pemerintah juga tengah mengoptimalkan anggaran sebesar Rp9,95 triliun untuk mendukung program pengembangan perkebunan dan hortikultura.

Ia menyebut program hilirisasi ini bisa membuka lapangan kerja 1,6 juta orang dalam waktu paling lambat dua tahun.

"Kita akan berikan benih, bibit, pada seluruh petani Indonesia. Kakao, kopi, kelapa dalam, mente, pala, itu kurang lebih 800 ribu hektare seluruh Indonesia, dan itu gratis. Akan membuka lapangan kerja 1,6 juta orang dalam waktu paling lambat dua tahun," pungkas Amran.

Tags :
Kategori :

Terkait