JAKARTA, DISWAYMALANG.COM-- Hari ini adalah Hari Kesehatan Paru-Paru. Ada baiknya momen ini dijadikan sebagai pengingat bahayanya penyakit yang terkait dengan paru-paru. Utamanya adalah penyakit tuberkulosis atau TBC.
Indonesia adalah negara dengan kasus TBC paling tinggi kedua di dunia. Yakni, setelah India. Dilansir dari laman sehatnegeri.kemkes.go.id, pada tahun 2022, kasus TBC di Indonesia sekitar 724 ribu kasus.
Pada tahun 2023, berdasarkan data Global TB Report yang dikutip Kemenkes RI, jumlah kasus TBC di Indonsia meningkat mencapai 1 juta kasus. Dengan angka kematian mencapai 134 ribu.
Atas dasar itulah, pemerintah sudah menerbitkan peraturan khusus tentang penanggulangan TBC. Lalu, pada peringatan Hari TBC Maret 2024, pemerintah menetapkan program GIAT: Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis.
Perbanyak Stok Vaksin
Pemerintah baru di bawah Presiden Prabowo Subianto tetap peduli dengan peningkatan kasus TBC ini. Hal itu terungkap dari pesan khusus Prabowo kepada Budi Gunadi Sadikin yang kembali dipercaya menjabat sebagai Menteri Kesehatan (Menkes) RI.
Budi Gunadi Sadikin usai dilantik Prabowo jadi Menkes periode 2024-2029, di Jakarta, Senin (21/10) --kemkes.go.id
Ditemui usai dilantik, Budi mengungkapkan bahwa ada tiga tugas khusus yang dipesankan Prabowo kepadanya. Yang pertama, pelaksanaan skrining kesehatan nasional. Kedua, percepatan pembangunan rumah sakit di daerah tertinggal dan perbatasan. Ketiga,masalah TBC.
Terkait dengan kasus TBC, selain melanjutkan program GIAT, Budi mengungkapkan salah satu strategi untuk mengurangi kasus TBC adalah dengan memperbanyak penyediaan stok vaksin TBC.
Selain itu, Kemenkes juga akna membuat program pencegahan TBC yang dijadwalkan mulai diluncurkan pada Desember mendatang.
“Kita adalah satu dari tujuh negara yang melakukan ini, targetnya 2028 sudah selesai uji klinik, jadi 2029 sudah (dicoba ke pasien),” ungkapnya. (*)