Lezat dan Bergizi, Inilah 9 Olahan Fermentasi Khas Nusantara yang Melegenda

Jumat 26-09-2025,14:26 WIB
Reporter : Elvandha Ayu Fasha Habib Sabil
Editor : Agung Pamujo

Tauco merupakan fermentasi kedelai yang menghasilkan pasta berwarna cokelat dengan aroma khas. Rasanya asin-gurih, biasa digunakan sebagai bumbu masakan, seperti tumis tahu tauco, ikan tauco, atau sup.
Tauco diyakini masuk ke Indonesia lewat pengaruh Tiongkok, tapi berkembang menjadi bagian dari kuliner lokal, terutama di Jawa Tengah dan Medan, Sumatra Utara. Selain jadi bumbu, tauco juga punya kandungan protein nabati serta senyawa hasil fermentasi yang bermanfaat untuk kesehatan.

8. Dadiah


Dadiah--foto: wikipedia.org

Dadiah adalah yoghurt tradisional khas Minangkabau, terbuat dari susu kerbau yang difermentasi dalam wadah bambu tertutup. Proses alami ini menghasilkan tekstur lembut seperti puding dengan rasa asam menyegarkan. Biasanya dadiah dimakan bersama nasi, atau sebagai makanan penutup dengan campuran gula aren dan ketan. Hingga kini, dadiah masih dipertahankan sebagai bagian identitas budaya kuliner Minangkabau.

9. Tempoyak


Tempoyak--foto: dietpartner.id

Tempoyak adalah hasil fermentasi daging buah durian dengan garam. Meskipun aroma durian cukup kuat, setelah difermentasi rasanya berubah menjadi asam gurih yang khas. Tempoyak banyak ditemukan di Sumatra, terutama Palembang dan Jambi bahkan hingga Kalimantan, biasanya dimasak bersama ikan patin atau dijadikan sambal. Tempoyak bukan hanya makanan, tetapi juga simbol kearifan lokal dalam memanfaatkan hasil alam.

BACA JUGA:Antisipasi Macet Kirab Budaya, KAI Imbau Penumpang Stasiun Malang Berangkat Lebih Awal

Dari tempe hingga tempoyak, olahan fermentasi Nusantara membuktikan kekayaan kuliner yang tidak hanya lezat tetapi juga bergizi. Proses alami ini bukan sekadar teknik memasak, melainkan warisan budaya yang terus hidup dan layak dilestarikan.

Kategori :