Mico bersyukur mendapat dukungan penuh dari kampusnya. UM memberikan toleransi akademik agar ia bisa fokus pada pelatihan. “Pesan saya, jangan pernah menyerah pada cita-cita. Jangan takut mencoba hal baru, dan jangan berhenti belajar,” katanya penuh semangat.
Ke depan, Mico memiliki mimpi besar: membangun bengkel spesialis mobil sekaligus pusat pelatihan kendaraan ringan. Ia ingin agar pengalamannya tidak hanya berhenti pada prestasi pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi dan manfaat bagi generasi berikutnya.
Prestasi Mico bukan hanya mengangkat nama UM, tetapi juga membuktikan bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing di kancah internasional. Perjalanannya menunjukkan bahwa dengan dukungan, kerja keras, dan keberanian mencoba, peluang besar selalu terbuka.
“Bagi saya, otomotif bukan sekadar mesin. Ia adalah masa depan. Dan saya ingin jadi bagian dari masa depan itu,” pungkas Mico. (*)