KOTA MALANG, DISWAYMALANG. ID – Komitmen Kota Malang dalam mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, dan ramah bagi tumbuh kembang anak kembali mendapatkan pengakuan tingkat nasional. Tahun ini, Kota Malang meraih Penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Nindya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) RI.
Penghargaan yang diserahkan pada acara di Auditorium KH. M. Rasyidi, Kementerian Agama RI, Jakarta, Jumat (8/8) ini menjadi hat-trick kemenangan, bahkan untuk kali keempat berturut-turut sejak 2022. Prestasi ini menjadi bukti keseriusan seluruh elemen di Kota Malang, mulai dari pemerintah daerah, masyarakat, hingga dunia usaha, dalam memenuhi hak-hak anak.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan rasa syukur sekaligus optimisme.
“Target kita jelas, kategori utama di tahun depan. Namun penghargaan Nindya ini patut kita syukuri karena ini adalah hasil kerja keras bersama. Kota Malang akan terus menguatkan komitmen mewujudkan lingkungan yang ramah anak,” ujarnya.
Wahyu menegaskan, langkah menuju kategori utama akan dikuatkan lewat program Dasa Bakti Kota Malang yang mencakup Ngalam Pinter, Ngalam Ngopeni, dan Ngalam Nyaman.
•Ngalam Pinter: memastikan semua anak mendapatkan layanan pendidikan berkualitas tanpa ada yang putus sekolah.
•Ngalam Ngopeni: menjamin perlindungan anak dari kekerasan, eksploitasi, dan pelanggaran hak.
• Ngalam Nyaman: menciptakan ruang publik dan lingkungan kota yang ramah untuk anak-anak serta seluruh warga.
Kemen PPPA RI menegaskan, untuk meraih predikat Kota Layak Anak, daerah harus memperkuat enam pilar utama: kelembagaan, hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga, kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan dan budaya, serta perlindungan khusus bagi anak-anak yang rentan.
Keberhasilan Program Pro Anak
Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito, yang turut mendampingi Wali Kota di Jakarta bersama Kepala Diskominfo Nur Widianto dan Sekretaris Bappeda Teddy, menyampaikan bahwa penghargaan ini bukan sekadar simbol. Melainkan tolok ukur keberhasilan berbagai program pro-anak.
“Ke depan, kami akan memperkuat sinergi lintas sektor, mulai dari OPD, lembaga pendidikan, komunitas, hingga pelaku usaha, agar program ramah anak benar-benar dirasakan manfaatnya,” katanya.
Kota Malang sendiri telah mengembangkan berbagai inisiatif, seperti Sekolah Ramah Anak, Kampung Ramah Anak, serta layanan aduan dan pendampingan bagi korban kekerasan anak. Pemerintah juga aktif mengadakan edukasi hak anak di tingkat kelurahan, membangun taman bermain, dan memperluas akses ruang terbuka hijau yang aman bagi anak.
Penghargaan KLA kategori Nindya 2025 ini menjadi motivasi tambahan bagi Kota Malang untuk terus berinovasi, mengedepankan keberpihakan kepada anak. Dan, memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan tumbuh, belajar, dan bermain dengan bahagia di kotanya sendiri. (*)