MALANG, DISWAYMALANG.ID – Momen libur panjang kerap dimanfaatkan warga Malang dan sekitarnya untuk menyambangi deretan pantai selatan. Namun, ada satu fenomena yang terus berulang dari tahun ke tahun, jalur tikus menuju destinasi wisata alam ini justru semakin ramai, bahkan melebihi jalan utama.
Beberapa kendaraan roda dua dan mobil pribadi tampak antre di simpang kecil Dusun Sumberceleng, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Jalan sempit beraspal tambal-sulam itu mendadak macet. Tak ada rambu, tak ada petugas. Inilah jalur alternatif yang kerap dipilih wisatawan menuju Pantai Balekambang, Pantai Ngliyep, dan sejumlah pantai lain di kawasan selatan Malang.
Jalur utama menuju pantai-pantai di Malang Selatan melalui Kecamatan Bantur saat ini mengalami kerusakan parah, terutama di sekitar Jembatan Pelangi, Desa Srigonco. Kondisi jalan yang berlumpur dan licin telah menyebabkan beberapa kendaraan, termasuk bus dan mobil pribadi, terjebak dan mogok, sehingga memaksa pengendara mencari jalur alternatif.
Sebagai alternatif, wisatawan disarankan untuk menggunakan jalur timur melalui Kecamatan Sumbermanjing Wetan atau jalur barat melalui Kecamatan Donomulyo. Meskipun jalur-jalur ini juga memiliki tantangan tersendiri, seperti jalan sempit dan tanjakan curam, mereka cenderung lebih stabil dibandingkan jalur melalui Bantur.
BACA JUGA:Waspada Titik Rawan Macet di Jalur Wisata Kabupaten Malang Selama Libur Panjang
Pihak kepolisian setempat telah mengambil langkah-langkah pencegahan dengan memasang spanduk imbauan keselamatan lalu lintas di titik-titik strategis dan mengimbau pengendara untuk berhati-hati, terutama saat kondisi hujan.
Kondisi ini menyoroti perlunya perhatian serius dari pemerintah daerah terhadap infrastruktur jalan menuju destinasi wisata penting di Malang Selatan. Tanpa perbaikan yang memadai, potensi wisata kawasan ini dapat terhambat, dan keselamatan pengunjung terancam.
Jalur-jalur kecil yang disebut “jalur tikus” ini awalnya digunakan oleh warga lokal untuk ke ladang atau pasar. Namun dalam beberapa tahun terakhir, GPS dan aplikasi penunjuk arah justru mengarahkan pengendara ke sana saat libur panjang. Sayangnya, kondisi jalannya sangat memprihatinkan.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Malang Raya Per 29 Mei, Prediksi Dominasi Berawan Tebal dan Berkabut
“Kalau lewat jalan utama, biasanya macet dari pagi. Jadi saya pilih lewat sini, walau tahu risikonya ban bisa bocor,” ujar Diki (27), wisatawan asal Sidoarjo, saat ditemui di jalur tikus menuju Pantai Kondang Merak, kamis (29/5).
Beberapa titik terlihat dipenuhi lubang, tergenang air, bahkan licin karena tanah lempung. Pengendara motor harus ekstra hati-hati, apalagi jika membawa anak-anak. Sayangnya, belum ada perbaikan berarti dari pihak terkait. Warga sekitar pun hanya bisa menambal jalan dengan batu dan semen seadanya.
Fenomena ini mencerminkan pertumbuhan pariwisata yang tidak diiringi kesiapan infrastruktur. Menurut data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, jumlah wisatawan ke kawasan pantai selatan melonjak hingga 40 persen selama musim liburan Mei-Juni 2025.
BACA JUGA:Sambut Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih 2025, PT JPM Pastikan Tol Pandaan-Malang Oke
Sayangnya, sebagian besar jalur menuju pantai-pantai populer seperti Balekambang, Batu Bengkung, Tiga Warna, Goa Cina, dan Clungup Mangrove masih minim infrastruktur pendukung. Beberapa pantai bahkan belum memiliki akses layak untuk kendaraan besar.