Tak hanya video, Google juga membawa pembaruan besar untuk AI gambar. Namanya Imagen 4. Model ini jago menggambar kain rumit, bulu binatang, hingga bayangan tipis dengan tingkat ketajaman tinggi.
Imagen 4 juga lebih pintar dalam soal tipografi. Ia bisa menulis teks di gambar dengan font dan tata letak yang lebih presisi. Kini bisa membuat gambar hingga resolusi 2K dan beragam rasio aspek. Imagen 4 tersedia di aplikasi Gemini, Vertex AI, dan juga terintegrasi ke Google Docs dan Slides.
5. Paket Kreativitas di Workspace
Buat pekerja kantoran, kabar baiknya: Imagen 4 dan tool AI lainnya kini masuk ke ekosistem Workspace. Artinya, bisa membuat presentasi dengan gambar realistis langsung di Google Slides, atau menyisipkan ilustrasi di Google Docs tanpa buka software lain.
Ini adalah bagian dari strategi Google untuk menempatkan AI di jantung semua proses kreatif. Tak hanya untuk seniman, tapi juga buat marketer, dosen, bahkan mahasiswa yang ingin presentasinya lebih kece.
6. Veo 3 dan Tantangan Fisik Dunia Nyata
Salah satu keunggulan Veo 3 adalah kemampuannya meniru fisika dunia nyata. Misalnya, suara mobil cepat berbeda dari mobil lambat. Atau suara langkah kaki di atas kayu berbeda dengan di atas rumput. Veo 3 memperhitungkan semua itu.
Ini bukan pekerjaan mudah. Video adalah rangkaian frame diam, sementara audio adalah gelombang berkelanjutan. Menyatukan dua dunia ini—dan membuatnya terasa alami—adalah tantangan teknis yang baru berhasil dipecahkan oleh segelintir pemain besar seperti Google.
7. Langkah Menuju Industri Film AI
Dengan kemampuan lip-sync dan suara yang realistis, Veo 3 bisa jadi alat pembuat film yang serius. Bukan cuma untuk iseng, tapi untuk produksi film pendek, iklan, hingga dokumenter yang bisa langsung tayang di festival.
Google menyebut ini sebagai bagian dari misi mereka untuk membawa AI yang benar-benar usable ke industri kreatif. Tidak lagi sekadar eksperimen, tapi alat kerja nyata.
BACA JUGA:Link Live Streaming Sidang Isbat Idul Adha 2025 Penetapan 1 Dzulhijjah 1446 H, Cek Hasilnya di Sini!
8. Masalah Baru: Bagaimana Membedakan Asli dan AI?
Dengan AI yang makin jago bikin video dan gambar realistis, muncul satu pertanyaan: bagaimana kita tahu ini buatan AI atau bukan?
Google menjawab dengan peluncuran SynthID Detector, portal di mana siapa pun bisa mengunggah media dan mengecek apakah konten tersebut mengandung watermark AI dari Google. Sayangnya, karena tidak semua generator AI memakai SynthID, alat ini belum bisa mendeteksi semua konten AI yang beredar.
Veo 3 menandai era baru dalam dunia AI kreatif: suara dan gambar kini bisa diciptakan bersamaan, dari satu perintah sederhana. Dengan Flow, Imagen 4, dan model-model baru lainnya, Google seolah ingin menyampaikan pesan: "Masa depan konten tidak lagi terbatas pada siapa yang punya kamera—tapi siapa yang punya ide."