Kerontokan rambut yang parah dan tiba-tiba bisa menjadi gejala lupus, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti ruam kulit atau nyeri sendi.
Kerontokan rambut pada lupus disebabkan oleh peradangan pada folikel rambut, dan bisa bersifat reversibel jika ditangani sejak dini. Namun, jika tidak ditangani, kerontokan ini bisa menjadi permanen dan menyebabkan kebotakan di area tertentu.
6. Mitos: Lupus Adalah Penyakit Menular
Salah satu mitos yang paling umum adalah bahwa lupus adalah penyakit menular. Faktanya, lupus adalah penyakit autoimun, di mana sistem imun menyerang jaringan tubuh sendiri, bukan disebabkan oleh infeksi atau virus yang bisa menular.
Menurut Mayo Clinic Proceedings (2020), lupus tidak dapat ditularkan melalui kontak fisik, udara, atau hubungan seksual. Penting untuk meluruskan pemahaman ini agar penderita lupus tidak mengalami stigma sosial yang tidak berdasar.
7. Mitos: Hanya Wanita yang Bisa Terkena Lupus
Meskipun 90% penderita lupus adalah wanita, pria juga bisa terkena penyakit ini. Menariknya, lupus pada pria cenderung lebih parah dan sering kali terlambat terdiagnosis karena kurangnya kesadaran bahwa pria juga bisa terkena lupus.
Annals of the Rheumatic Diseases (2017) mencatat bahwa pria dengan lupus memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi, termasuk masalah ginjal dan jantung.
8. Mitos: Lupus Selalu Diturunkan dari Orang Tua
Meskipun faktor genetik memainkan peran dalam risiko terkena lupus, tidak semua penderita lupus memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini.
Nature Reviews Rheumatology (2021) menjelaskan bahwa hanya sekitar 5–10% anak dari penderita lupus yang benar-benar berisiko tinggi mengembangkan penyakit ini. Faktor lingkungan dan hormonal juga berkontribusi dalam perkembangan lupus.
9. Mitos: Penderita Lupus Tidak Boleh Hamil
Banyak yang percaya bahwa wanita dengan lupus tidak bisa hamil, padahal dengan pengelolaan yang tepat, kehamilan tetap memungkinkan.
Wanita dengan lupus yang ingin hamil sebaiknya merencanakan kehamilan saat penyakit dalam kondisi remisi dan berada di bawah pengawasan medis yang ketat untuk meminimalkan risiko komplikasi.
Bagaimana Terapinya
Meskipun beberapa terapi alternatif dapat membantu mengelola gejala lupus, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa lupus bisa disembuhkan total dengan obat herbal atau terapi alternatif.
The Lancet Rheumatology (2023) menegaskan bahwa pengobatan lupus yang efektif melibatkan kombinasi obat imunosupresif, steroid, dan perubahan gaya hidup. Terapi alternatif sebaiknya hanya digunakan sebagai pelengkap dan harus dengan persetujuan dokter.