Peringatan Time of Remembrance and Reconciliation seharusnya bukan hanya menjadi seremoni tahunan, melainkan momentum untuk memperpanjang ingatan kolektif tentang dampak dahsyat perang.
BACA JUGA:9 Mei, Hari Mengenang dan Rekonsiliasi Korban Perang Dunia II, Mengapa Penting Diperingati?
Lewat sinema, sejarah bisa hidup kembali. Bukan sebagai angka atau statistik, melainkan sebagai kisah nyata individu-individu yang memilih untuk mencintai, bertahan, dan berani berbeda dalam situasi ekstrem.
Setiap adegan, setiap dialog, adalah undangan untuk merenung: apa yang akan dilakukan jika berada dalam posisi mereka?
Karena pada akhirnya, mengenang masa lalu bukan sekadar tentang menatap ke belakang, tapi juga tentang membentuk kompas moral untuk masa depan.
Jika pelajaran dari masa lalu terus dijaga lewat cerita, maka pengorbanan mereka yang telah gugur tidak akan pernah sia-sia.