Kuliah Selesai, Langsung Kerja? Begini 9 Strategi Biar Tidak Nganggur di 2025

Kamis 20-03-2025,06:16 WIB
Reporter : Immanuela Regina
Editor : Yulfarida Arini

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Lulus kuliah bukan akhir perjuangan. Justru, di titik ini, persaingan baru dimulai. Setiap tahun, jutaan fresh graduate bersaing mencari pekerjaan, tapi kenyataannya, tidak semuanya langsung diterima.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran lulusan S1 di Indonesia naik 9,2 persen akibat ketidaksesuaian keterampilan dengan kebutuhan industri. Artinya, ijazah saja tidak cukup. Harus ada strategi matang agar tidak menganggur lama setelah lulus.

Bagaimana caranya? Berikut sembilan langkah yang bisa dilakukan sejak kuliah agar siap kerja di 2025!

1. Mulai Magang Sejak Dini

Banyak fresh graduate kesulitan mencari kerja karena minim pengalaman. Padahal, hampir semua perusahaan mencari kandidat yang sudah "terbiasa" dengan dunia kerja. Solusinya? Mulai magang sejak semester awal.

Jangan hanya mengandalkan program magang dari kampus. Aktiflah mencari kesempatan di berbagai platform seperti LinkedIn, Kalibrr, atau Glints. Kalau memungkinkan, ambil lebih dari satu pengalaman magang untuk memperkaya portofolio dan memperbesar peluang diterima kerja setelah lulus.

2. Bangun Portofolio yang Jelas

HRD sering melihat lebih dari sekadar IPK. Portofolio justru jadi pertimbangan utama, terutama di bidang kreatif dan teknologi. Portofolio yang menarik bisa mengungguli pelamar lain yang hanya mengandalkan ijazah.

Buat portofolio berbasis proyek nyata. Kalau kuliah di bidang desain, buatlah kumpulan karya terbaik. Kalau di bidang IT, bangun aplikasi atau website yang bisa dipresentasikan. Bahkan untuk jurusan non-teknis, dokumentasikan pengalaman organisasi, penelitian, atau proyek sosial yang relevan.

3. Ambil Sertifikasi Tambahan

Beberapa perusahaan kini lebih mengutamakan sertifikasi dibandingkan ijazah. Misalnya, industri digital marketing lebih memperhitungkan sertifikasi dari Google dibandingkan mata kuliah di kampus.

Mulailah mencari sertifikasi yang sesuai dengan bidang yang diminati. Beberapa sertifikasi gratis atau berbiaya rendah bisa diakses di platform seperti Coursera, Udemy, atau LinkedIn Learning. Selain meningkatkan keterampilan, sertifikasi ini juga bisa menjadi pembeda di antara ribuan pelamar lainnya.

4. Bangun Jaringan Sejak Kuliah

Networking adalah kunci masuk ke dunia kerja. Diperkirakan 85 persen lowongan kerja tidak diiklankan secara terbuka, melainkan didapat melalui koneksi. Maka dari itu, jangan hanya fokus belajar di kelas. Manfaatkan kesempatan untuk membangun relasi dengan dosen, alumni, dan profesional di industri yang diminati.

Ikutlah seminar, workshop, atau komunitas profesional yang bisa mempertemukan dengan orang-orang berpengaruh di dunia kerja. Jangan ragu untuk aktif di LinkedIn dan terhubung dengan para profesional di bidang yang relevan.

5. Jangan Pilih-Pilih Pekerjaan di Awal

Banyak fresh graduate ingin langsung mendapatkan pekerjaan impian dengan gaji tinggi. Padahal, realitanya, pekerjaan pertama lebih berfungsi sebagai batu loncatan.

Daripada menunggu pekerjaan "sempurna", lebih baik mulai dari posisi yang tersedia dan relevan. Pengalaman di dunia kerja akan membentuk keterampilan yang bisa digunakan untuk mendapatkan posisi yang lebih baik di masa depan.

6. Persiapkan Diri untuk Wawancara

Banyak pelamar kerja gagal bukan karena kurang pintar, tapi karena tidak bisa menjual dirinya saat wawancara. HRD bukan hanya mencari kandidat dengan nilai akademik tinggi, tapi juga yang bisa berkomunikasi dengan baik dan menunjukkan kepribadian yang cocok dengan budaya perusahaan.

Latih diri untuk menjawab pertanyaan wawancara dengan percaya diri. Gunakan teknik STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk menjelaskan pengalaman kerja atau organisasi dengan lebih terstruktur. Jangan lupa riset tentang perusahaan sebelum wawancara agar bisa memberikan jawaban yang lebih relevan.

7. Selalu Manfaatkan LinkedIn dan Job Portal Secara Maksimal

Kategori :