BLIMBING, DISWAYMALANG.ID-- Para penyandang disabilitas di Kota Malang kini semakin dapat mengakses layanan pos pelayanan terpadu (posyandu) khusus bagi mereka. Hal ini karena adanya tambahan posyandu disabilitas di Malang Creative Center (MCC). Posyandu disabilitas ini menjadi yang keenam di Malang, karena sebelumnya dari 57 kelurahan di Kota Malang, baru ada 5 kelurahan yang memiliki posyandu disabilitas.
Hal ini diungkapkan oleh founder Lingkar Sosial Indonesia (LINGKSOS), Ken Kerta, dalam acara peluncuran Program Sahabat (Sehat Sejahtera Bersama Disabilitas Spektrum Berat), di MCC, Sabtu (15/3) lalu.
Posyandu disabilitas ini menjadi langkah nyata dalam menyediakan layanan kesehatan, terapi, dan dukungan bagi penyandang disabilitas berat. Program ini hadir untuk mengakomodasi kebutuhan yang selama ini belum terpenuhi dalam berbagai program sosial yang ada.
Posyandu ini akan menyediakan layanan kesehatan, terapi, serta dukungan bagi penyandang disabilitas dan keluarganya. Inisiatif ini sejalan dengan program Unit Layanan Disabilitas Forum Inklusi MCC dalam bidang kesehatan.
Lebih lanjut Ken Kerta menegaskan bahwa layanan posyandu disabilitas tidak hanya diperuntukkan bagi warga Kota Malang, tetapi juga terbuka untuk penyandang disabilitas dari berbagai daerah yang membutuhkan. Untuk merealisasikan program ini, LINKSOS akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, serta organisasi perangkat daerah lainnya.
Menurutnya, keberadaan 5 posyandu disabilitas yang sudah ada dinilai kurang mencukupi. Jumlah penyandang disabilitas di Kota Malang—baik penduduk setempat maupun pendatang—mencapai 4.226 orang yang tersebar di 5 kecamatan.
“Kami berharap semakin banyak lurah yang berinisiatif membangun posyandu disabilitas di wilayahnya. Jika kita dapat menambah dua posyandu disabilitas per kecamatan setiap tahun, dalam dua tahun mendatang kita bisa memiliki 10 posyandu baru yang siap melayani penyandang disabilitas,” ujar Ken Kerta.
Acara peluncuran tersebut dihadiri oleh 20 anak dan remaja penyandang disabilitas berat beserta orang tua mereka.
Pada kesempatan tersebut, LINKSOS juga berkolaborasi dengan badan zakat BMH Malang untuk membagikan bingkisan Ramadan kepada penerima manfaat.
Hadir dalam acara ini perwakilan BMH Malang bidang pemberdayaan masyarakat, Direktur Malang Creative Center (MCC), Founder LINKSOS, serta perwakilan Forum Komunitas Pecinta Alam Malang Raya (Forkompala).
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Keberlanjutan Program Sahabat
Agar program Sahabat dapat terus berjalan dan berkembang, LINKSOS akan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk rumah sakit, universitas, dan organisasi sosial. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan tenaga medis dan terapis secara berkelanjutan. Selain itu, LINKSOS berencana menyelenggarakan pelatihan bagi orang tua dan pendamping (caregiver) serta membuka akses pendampingan hukum dan advokasi bagi keluarga penyandang disabilitas berat.
Salah satu orang tua penerima manfaat, Sulistiana, menyampaikan rasa syukurnya atas inisiatif ini. “Kami sangat bersyukur karena anak kami kini mendapat perhatian lebih. Kami berharap LINKSOS dapat membantu memperjuangkan posyandu disabilitas di setiap kelurahan agar semakin banyak keluarga yang mendapatkan manfaat.”
LINKSOS mengajak pemerintah daerah, komunitas, serta pihak terkait untuk bersama-sama memperluas layanan posyandu disabilitas guna memastikan setiap penyandang disabilitas mendapatkan akses kesehatan yang layak dan inklusif.
Dengan hadirnya Program Sahabat dan Posyandu Disabilitas, LINKSOS menawarkan solusi konkret bagi penyandang disabilitas berat yang selama ini belum memperoleh layanan yang memadai. Program ini diharapkan terus berkembang dan menjangkau lebih banyak individu yang membutuhkan dukungan dan layanan inklusif.