MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Seulgi, salah satu member Red Velvet, akhirnya kembali ke dunia musik dengan album solo terbarunya yang berjudul "Accidentally On Purpose", yang diluncurkan pada 10 Maret kemarin.
Album ini menandai comeback solonya setelah lebih dari dua tahun sejak debutnya dengan "28 Reasons" pada Oktober 2022.
Kali ini, Seulgi hadir dengan konsep yang lebih berani dan eksploratif, menawarkan sesuatu yang segar bagi para penggemarnya.
Kembalinya Seulgi sebagai solois menjadi momen yang sangat dinanti oleh para penggemar K-pop. Dengan berbagai eksperimen musikal yang ditawarkannya dalam album ini, ia tidak hanya memperkuat identitasnya sebagai artis tetapi juga menunjukkan perkembangan signifikan dalam perjalanan kariernya.
Album Kedua yang Ditunggu-tunggu
"Accidentally On Purpose" merupakan album mini yang berisi enam lagu, termasuk lagu utama berjudul "Baby, Not Baby". Album ini membawa nuansa yang lebih playful dan eksperimental dibandingkan dengan rilisan sebelumnya, menunjukkan sisi berbeda dari Seulgi sebagai seorang solois.
Dalam proses pembuatan album ini, Seulgi turut terlibat dalam pemilihan konsep, aransemen musik, dan bahkan aspek visual. Hal ini menunjukkan bagaimana dirinya semakin matang sebagai seorang musisi yang ingin mengekspresikan sisi artistiknya secara lebih mendalam.
Lagu Utama: "Baby, Not Baby"
"Baby, Not Baby" hadir dengan genre pop dance yang memiliki aransemen unik. Lagu ini menampilkan bassline funky serta permainan gitar elektrik yang enerjik, menciptakan suasana yang penuh dinamika. Melodi yang menyenangkan membuat lagu ini semakin menarik untuk dinikmati. Selain itu, liriknya menggambarkan dinamika hubungan yang penuh kebimbangan, sejalan dengan tema eksploratif dalam album ini.
Dibandingkan dengan lagu-lagu Red Velvet yang lebih dreamy dan sophisticated, "Baby, Not Baby" menawarkan warna yang lebih fresh dan youthful. Ini menjadi bukti bahwa Seulgi ingin keluar dari zona nyaman dan memperkenalkan aspek baru dalam musikalitasnya.
Eksplorasi Citra yang Berbeda
Seulgi menyebut bahwa konsep dalam album ini sangat berbeda dari citranya saat bersama Red Velvet. Dalam "Accidentally On Purpose", ia menghadirkan karakter yang lebih playful dan sedikit troublemaker, sesuatu yang belum banyak dieksplorasi sebelumnya saat di Red Velvet. Ini menunjukkan keberaniannya untuk bereksperimen dengan gaya dan persona baru.
Seulgi bertransformasi menjadi sosok yang lebih bebas dan berani mengambil risiko. Visual dan narasi yang diusung dalam album ini menampilkan sisi dirinya yang penuh spontanitas dan penuh kejutan.
Akan Semakin Tingkatkan Diri untuk Masa Depan
Dalam wawancaranya, Seulgi mengungkapkan harapannya untuk lebih banyak terlibat dalam proyek musik di tahun ini. Ia juga berencana untuk mengambil lebih banyak pelajaran musik guna mengasah keterampilannya dan terus berkembang sebagai musisi. Seulgi ingin memperdalam kemampuannya dalam menulis lagu dan menciptakan aransemen, yang memungkinkan dirinya lebih mandiri dalam berkarya di masa mendatang.
Perkuat Posisi Sebagai Solois Perempuan di K-Pop
Seulgi bukanlah wajah baru dalam dunia musik solo. Sebelum album ini, ia telah terlibat dalam berbagai proyek, termasuk debut sub-unit Irene & Seulgi serta partisipasinya dalam supergrup GOT the Beat yang dibentuk oleh SM Entertainment. Dengan pengalaman solo yang kedua ini, Seulgi semakin percaya diri dalam membawa warna musiknya sendiri ke dalam album terbarunya.
Sebagai salah satu idol K-pop dengan kemampuan vokal, dance, dan stage presence yang luar biasa, Seulgi membuktikan bahwa dirinya memiliki daya tarik unik. Keberhasilannya dalam solo project semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu solois perempuan terkemuka di industri K-pop.
Penggemar Setia dan Global
Sejak diumumkan, album ini langsung mendapatkan respons positif dari penggemar. Hashtag terkait comeback-nya juga menjadi trending di berbagai platform media sosial,seperti tiktok yang langsung mendapatkan 200k+ tagar, menunjukkan ekspektasi tinggi terhadap album ini.
Tak hanya itu, berbagai media internasional juga menyoroti kembalinya Seulgi, seperti NME (New Musical Express) dari Inggris, dengan memberikan pujian terhadap konsep dan musikalitasnya. Hal ini semakin membuktikan pengaruh global yang dimiliki oleh Seulgi.