FIB UB Ajak Tamunya dari Universitas Peking Nikmati Tari Topeng Malang dan Cenil di Kampung Budaya Polowijen

Rabu 05-02-2025,17:35 WIB
Reporter : Agung Budi Prasetyo
Editor : Agung Pamujo

BLIMBING, DISWAYMALNG.ID Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) menerima kunjungan akademik dari Peking University, Tiongkok. Kunjungan selama sepekan mulai 3-9 Februari 2025 ini dalam rangka mengembangkan potensi kerja sama di bidang industri berbasis budaya yang menjadi bagian dari visi Globalizing UB.

Rombongan dari Tiongkok yang terdiri dari 12 mahasiswa dan dipimpin oleh Prof. Dr. Yong (Hardy) Xiang, Dekan Institute for Cultural Industries, disambut tim FIB UB dengan berbagai agenda. Mulai dari  agenda akademik hingga eksplorasi budaya di Malang.

Untuk agenda akademik, salah satunya adalah kuliah tamu dari wakil dua belah pihak. Sedangjan agenda budaya antara lain observasi langsung ke berbagai kampung tematik di Malang Raya yang menjadi contoh nyata pengembangan industri kreatif berbasis budaya.

Kampung Budaya Polowijen

Salah satu agenda budaya adalah kunjungan ke Kampung Budaya Polowijen (KBP) pada Rabu (5/2/2025). Di sana, tamu dari Tiongkok itu disuguhi  pertunjukan Tari Gambyong dan Tari Topeng Malang. Dua tarian itu dibawakan oleh tiga mahasiswa dari UKM Sangsekarta Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tengah menjalani magang kesenian di KBP. 

Selain menikmati tarian, para tamu juga berkesempatan untuk merasakan pengalaman budaya secara langsung. Seperti belajar praktik cethik geni di tungku sekaligus mengenal pawon tradisional secara keseluruhan. Sambil merasakan nikmatnya makanan khas tradisional Malang..

“Di Kampung Budaya Polowijen melakukan aktivitas menarik, salah satunya belajar menari Topeng dan Bapang, jadi mereka ikut menari bersama. Tapi saat datang disambut dengan Tari Gambyong Parikangen.” ujar Isa Wahyudi, pembina KBP.

Tidak hanya belajar tari, para tamu juga diajarkan untuk mewarnai topeng Malangan. Topeng-topeng tersebut tidak hanya satu jenis bentuk saja. Namun, ada beberapa karakter seperti Sabrang, Ragil Kuning, Panji, Sekartaji yang terbuat dari gerabah yang nantinya akan menjadi oleh-oleh untuk para tamu.

"Mereka mewarnai sendiri topeng pilihannya yang terbuat dari gerabah.  Nantinya akan dibawa pulang,” terang Ki Demang, sapaan akrab Isa Wahyudi.

Para tamu juga disuguhi berbagai macam kuliner khas seperti Cenil, Bubur Merah, Bubur Putih dan makanan tradisional seperti Tewel Blendrang, Tahu dan Tempe Bacem. Para mahasiswa tersebut tampak menikmati suasana dan kuliner dan khas yang disuguhkan.

Menuju Industri Berbasis Budaya

Sementara itu, Dekan FIB UB Hamamah, Ph.D., menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi langkah penting bagi UB untuk berkontribusi lebih dalam pengembangan industri berbasis budaya.

"Kami ingin menjalin kerja sama dengan Peking University yang telah memiliki Institute for Cultural Industry dan pengalaman yang sangat maju dalam bidang ini. Kami ingin masuk ke dalam jaringan mereka, termasuk dalam organisasi di bawah UNESCO yang berfokus pada industri budaya," jelas Hamamah.

Lebih lanjut, Hamamah menambahkan bahwa kolaborasi ini tidak hanya sebatas akademik, tetapi juga mencakup pengembangan desa-desa di Malang Raya sebagai bagian dari industri budaya yang berkelanjutan. 

Kategori :