Kota Malang Alami Deflasi pada Januari 2025, Ini Penyebabnya

Rabu 05-02-2025,12:33 WIB
Reporter : Agung Budi Prasetyo
Editor : Agung Pamujo

MALANG, DISWAYMALANG.ID– Kota Malang mencatatkan deflasi sebesar -0,6 persen pada laju inflasi month-to-month (m-to-m) di bulan Januari 2025. Hal ini diumumkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Umar Sjaifudin, dalam rilis Berita Resmi Statistik yang dipaparkannya secara daring pada Senin (3/2/2025).

Menurut Umar, deflasi ini terutama disebabkan oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang memberikan kontribusi terbesar terhadap deflasi umum, yakni sebesar 1,14 persen. Beberapa komoditas utama yang berperan dalam penurunan harga di kelompok ini adalah tarif listrik, bawang merah, tomat, telur ayam ras, dan kacang panjang.

Berikut faktor penyebab yang dirangkum dari kotamalang.go.id pada Rabu (5/2/2024)

Umar menjelaskan bahwa deflasi bulanan (m-to-m) di sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga disebabkan oleh kebijakan penurunan tarif listrik yang mulai berlaku pada Januari 2025. Selain itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga mengalami penurunan harga, terutama pada komoditas bawang merah, tomat, dan telur ayam ras.

“Kebijakan pemerintah terkait pemberian diskon tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga menjadi faktor utama yang mendorong terjadinya deflasi di Kota Malang,” jelas Umar.

BACA JUGA:Inflasi 2024 Turun, Perekonomiaan Kota Malang 2025 Berprospek Positif

Dampak Kebijakan dan Faktor Eksternal

Selain pemberian diskon tarif listrik, beberapa faktor lain turut mempengaruhi inflasi di Kota Malang. Penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi yang berlaku sejak 1 Januari 2025 serta perubahan tarif tiket pesawat udara selama periode libur Natal dan Tahun Baru, yakni dari 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025, juga menjadi faktor yang memengaruhi dinamika harga di awal tahun ini.

Dengan adanya deflasi ini, masyarakat Kota Malang diharapkan dapat menikmati stabilitas harga di beberapa sektor penting, meskipun tetap perlu mewaspadai potensi perubahan harga di bulan-bulan berikutnya. (*)

Kategori :