LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID—Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc. mendapat kehormatan dengan menerima buku berjudul Pesona Wayang Nusantara dari Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc..
Pemberian buku itu menjadi bentuk apresiasi dari Menbus terhadap komitmen UB dalam memadukan budaya lokal dengan inovasi teknologi dan penelitian sesuai dengan visi universitas yang progresif.
Buku Pesona Wayang Nusantara tidak hanya berfungsi sebagai sebuah karya literasi, tetapi juga sebagai simbol pentingnya upaya pelestarian warisan budaya. Wayang, lebih dari sekadar seni pertunjukan, merupakan filosofi hidup yang relevan untuk diadaptasi dalam kehidupan modern.
UB, dengan visinya yang futuristik, berupaya menjadikan budaya sebagai dasar dalam pengembangan pendidikan, teknologi, dan kemajuan bangsa.
Pelopor Penelitian dan Teknologi Berbasis Budaya
Dengan visi untuk menjadi pelopor di bidang penelitian dan teknologi yang berfokus pada budaya, UB telah merancang berbagai program strategis untuk mencapainya.
Salah satunya adalah pengembangan digital humanities, yang bertujuan untuk menghasilkan talenta digital yang mampu mempromosikan kearifan lokal Indonesia secara global.
Rektor UB, Prof. Widodo juga menekankan pentingnya kolaborasi antara budaya dan teknologi. “Kami tidak hanya fokus pada teknologi murni, tetapi juga bagaimana nilai-nilai budaya menjadi roh dalam setiap inovasi,” ujar Prof. Widodo.
Penelitian Berbasis Budaya
Selain pengembangan digital humanities, UB juga aktif dalam proyek penelitian berbasis budaya. Salah satu yang menonjol adalah upaya untuk mengangkat jamu sebagai warisan kesehatan tradisional Indonesia.
Dengan pendekatan saintifik, UB berharap jamu dapat memenuhi standar global dan menjadi alat diplomasi budaya Indonesia.
“Jamu adalah warisan leluhur yang harus kita angkat ke panggung dunia. Ini bukan hanya tentang kesehatan, tapi juga memperkuat posisi Indonesia di mata internasional,” kata Prof. Widodo.
Rumah Budaya Indonesia di Luar Negeri
UB juga memperluas jangkauan promosi budaya Indonesia melalui Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dengan membuka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Foreign Studies University, China. R
umah Budaya ini menjadi pusat promosi kebudayaan Nusantara, mulai dari seni tradisional, kuliner, hingga bahasa Indonesia. Langkah ini mendukung strategi UB dalam membangun jejaring global berbasis digital dan humaniora, serta memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke dunia internasional.