PONCOKUSUMO, DISWAYMALANG.ID--Kenaikan harga cabai dan juga bahan-bahan kebutuhan pangan lainnya disikapi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dengan terus mengaktifkan Gerakan Menanam Tanaman Pangan di Desa..Lewat gerakan yang penyebutannya disingkat sebagai “Gema Tandan Desa” ini, Bupati Malang HM Sanusi meminta desa-desa menggerakkan warganya untuk menanam tanaman pangan sendiri.
Selain cabai, tanaman pangan lain yang diminta Bupati untuk ditanam sendiri warga desa-desa adalah kentang, jagung, singkong, dan palawija. Juga, beberapa tanaman lainnya.
Secara khusus, Bupati juga melakukan pencanangan gerakan tersebut di Lapangan Wonomuylo, Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang pada Rabu (15/1). Saat pencanangan yang juga berbarengan dengan apel peringatan Hari Desa itu, Sanusi melakukan penanaman bibit cabai.
Ikut mendampingi Bupati saat penanaman itu Plh. Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Ketua DPRD Kabupaten Malang, Ketua TP PKK Kabupaten Malang. Juga, Camat dan Forkopimcam Poncokusumo.
Dalam amanatnya ketika memimpin apel, Bupati Malang mengajak semua pihak untuk melihat desa sebagai pusat kegiatan dan kemajuan. Dia meminta desa bukan hanya dilihat sebagai objek pembangunan.
Menurut Sanusi, Pemkab Malang sendiri ingin fokus pada desa untuk mencapai swasembada pangan nasional.
"Harapannya, desa-desa mampu memproduksi pangan yang beraneka ragam di wilayahnya sendiri, dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat," tutur Bupati Malang.
Kaya Sumber Daya Alam
Berbicara tentang pemenuhan kebutuhan pangan, Kabupaten Malang, dengan luas wilayah yang mencakup 33 kecamatan, 378 desa, dan 12 kelurahan, kaya akan potensi untuk.menjadi sumber produksi pangan.
Keberagaman sumber daya alam yang melimpah di wilayah ini, mulai dari sektor pertanian, perkebunan, hingga perikanan, menjadi potensi besar dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Berkat pengelolaan sumber daya alam yang baik, Kabupaten Malang telah berhasil mencapai surplus produksi pangan dalam beberapa tahun terakhir.
Kondisi ini tidak hanya mencukupi kebutuhan pangan masyarakat setempat, namun juga memungkinkan kita untuk memasok beras dan berbagai komoditas pangan lainnya ke berbagai wilayah di Jawa Timur, bahkan ke daerah-daerah yang mengalami defisit produksi.
"Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran masyarakat desa, baik di sektor pertanian, peternakan, perikanan, maupun sektor lainnya. Maka, di sinilah pentingnya kita mulai membangun ketahanan pangan dari desa," tambah Sanusi. (*)