9 Langkah Decluttering, Simpan Kenangannya, Singkirkan Barangnya

Senin 23-12-2024,08:21 WIB
Reporter : Yulfarida Arini
Editor : Yulfarida Arini

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID— Decluttering alias bebenah barang-barang di rumah adalah salah satu kegiatan positif yang dapat Anda lakukan menyambut pergantian tahun. Anda dapat berpisah dengan benda-benda penuh kenangan, namun Anda tetap dapat membawa kenangan itu selamanya. Ingin tahu caranya?

Ya, berpisah dengan barang penuh kenangan memang berat. Mungkin Anda masih menyimpan berbagai macam kebaya seragam among tamu yang Anda enggan pakai lagi dan hanya bikin lemari sesak. Atau tea set bermotif vintage hadiah pernikahan dari mama mertua, yang tak pernah dipakai lagi karena Anda merasa sayang.

Atau kardus besar isi mainan anak, padahal si anak sekarang sudah punya anak. Tengok pula garasi. Mungkin Anda bisa menemukan tumpukan barang elektronik rusak yang kata suami,”Jangan dibuang. Kapan-kapan Papa betulin!”

Kalau Anda merasa relate dengan situasi di atas, tampaknya Anda harus memikirkan decluttering. Akhir tahun seperti ini adalah salah satu waktu yang tepat untuk melakukan. Manfaatkan tanggal merah dan cuti bersama yang kali ini lumayan panjang. Niatkan untuk memasuki tahun baru dengan rumah yang lebih rapi dan menyenangkan.

Kalau mau melakukannya dengan benar, Anda dapat belajar dari ahli seperti Marie Kondo dari Jepang atau tips decluttering Grace Shinta di Youtube. Namun, secara mudah b erikut ini 9 langkah melakukan decluttering yang dapat Anda ikuti.

1.    Niatkan, lalu abadikan

Ya, berpisah dengan barang-barang bisa sangat berat. Apalagi kalau barang itu penuh kenangan. Menurut para ahli, keterikatan terlalu kuat dengan barang-barang menunjukkan adanya masalah psikologis. Contohnya, menyimpan baju bayi anak mungkin pertanda Anda kesepian karena si anak sudah dewasa dan pergi dari rumah. Merasa sayang membuang barang-barang yang Anda beli susah payah mungkin menggambarkan masa lalu Anda yang serba kekurangan.

Sebenarnya, kata para ahli, yang tidak ingin Anda lepaskan adalah kenangan yang terikat dengan barang itu, bukanlah barangnya sendiri.

Jadi sarannya, kalau tak ingin kehilangan kenangan, cukup Anda abadikan. Foto saja dengan ponsel Anda semua barang yang hendak disingkirkan. Juga kamar, ruangan, atau lemari yang hendak ditata ulang. Jadi kapan pun Anda ingin membongkar kenangan, cukup buka foto-foto itu.

Niatkan decluttering ini sebagai upaya move on dari masa lalu, untuk memasuki masa depan yang lebih bahagia dan tanpa beban. Melepaskan diri dari keterikatan dengan barang-barang adalah bentuk proses pendewasaan. Percayalah, hidup Anda akan lebih tenang setelah melakukannya.

2.    Mulai dengan buang barang rusak dan “merusak”

Ambil kantong sampah yang besar. Lalu telusuri setiap ruangan dan sudut rumah untuk menemukan barang-barang yang layak buang. Contohnya botol-botol kosong, boks plastik bekas makanan, sepatu dan sandal rusak, lap-lap butut, pecah belah yang retak, baju-baju butut yang Anda pernah berpikir untuk mengubahnya menjadi keset atau lap. Anda akan terkejut, betapa banyak sampah yang dapat Anda kumpulkan dalam dua jam saja.

Mungkin Anda masih menyimpan barang yang merusak perasaan? Contohnya foto mantan, atau surat penolakan lamaran kerja, atau tas kesayangan yang rusak gara-gara dipinjam teman. Buang saja barang-barang seperti itu karena setiap melihatnya hanya mengundang kenangan pahit.

Setelah terkumpul, segera letakkan di tempat sampah di luar, supaya segera diangkut oleh petugas kebersihan. Jangan pernah berpikir untuk keluar lagi karena tiba-tiba merasa sayang untuk membuang.

3.    Mulai di tempat yang mudah

Mulai lakukan decluttering di tempat yang kecil dan mudah. Contohnya dari meja rias atau laci meja kamar. Segera singkirkan kemasan kosmetik kosong, lipstik yang sudah habis, tata rias yang lebih dari satu tahun karena pasti sudah kadaluwarsa, pulpen yang sudah mati tintanya, kertas bekas dan semacamnya.

Setelah itu Anda bisa beranjak ke lemari pakaian. Lalu kamar tidur secara keseluruhan. Setelah itu, Anda bisa pindah ke kamar anak. Lalu ruang tamu, ruang keluarga, dapur, dan terakhir garasi dan gudang. Di setiap ruangan mulai dari satu bagian kecil. Di ruang keluarga misalnya, mulai dengan lemari buku atau lemari pajangan.

Dengan berfokus pada satu bagian dan satu ruangan sampai selesai, Anda akan mudah puas segera melihat hasilnya.

4.    Sortir 3 jenis: simpan – sumbangkan/jual – buang

Siapkan 3 kantong plastik, keranjang plastik atau kardus besar. Pada masing-masing beri label tulisan besar: simpan – sumbang/jual – buang. Sebaiknya tiap ruangan punya 3 set wadah tersendiri karena biasanya cukup banyak.

Lalu mulai lakukan penyortiran. Untuk barang yang ingin disimpan, tanyakan pada diri sendiri, kalau barang itu tidak ada, apakah kehidupan Anda akan terganggu? Kalau tidak, segera masukkan ke kantong sumbangan atau buang. Ingat, di luar sana banyak orang yang mungkin lebih membutuhkan barang itu daripada Anda. 

Ketika tiba di lemari pakaian, biasanya paling makan waktu. Prinsipnya, kalau satu baju sudah lebih dari enam bulan tidak dipakai, sebenarnya bisa disingkirkan. Baju-baju branded masih bisa dijual secara online. Baju-baju yang masih bagus bisa disumbangkan. Kaos-kaos butut, daster berlubang-lubang, mukena yang sudah dekil dan semacamnya lebih baik dibuang. Tak perlu berpikir untuk mengubahnya menjadi keset misalnya. Percayalah, Anda lebih memilih membeli keset baru daripada menggunakan kaos bekas.  

5.    Tiap barang harus punya “rumah”

Setelah berhasil menyortir, khusus barang-barang dalam kantong “simpan”, harus dibuatkan rumah. Untuk semua kunci misalnya, pasang gantungan khusus atau letakkan wadah khusus kunci di dekat pintu depan. Semua kunci, baik kunci rumah, kunci kendaraan, harus selalu diletakkan di situ kalau tidak dipakai atau dibawa.

Demikian juga alat tulis, harus punya wadah tersendiri yang diletakkan di suatu tempat. Sepatu dan sandal simpan di tempat tertutup. Jadi tidak ada sepatu dan sandal yang tak terpakai terbengkalai berminggu-minggu di luar pintu.

6.    Kelompokkan barang yang sama

Hidup Anda akan lebih mudah kalau barang-barang rapi di tempatnya dan mudah ditemukan. Kelompokkan barang-barang sejenis di satu tempat. Contohnya ada laci khusus menyimpan sendok garpu. Di lemari pakaian, tumpukan baju dan celana dipisah. Aksesoris tersimpan dalam satu kotak perhiasan. Tools seperti obeng dan tang tersimpan dalam satu boks.

7.    Prinsip satu masuk satu keluar

Untuk menjaga agar Anda tidak menumpuk barang lagi, gunakan prinsip “satu masuk satu keluar”. Jadi, setiap Anda membeli satu baju baru, harus ada satu baju lama yang dikeluarkan, entah diberikan atau dibuang.

8.    Minta pendapat “ahli waris”

Kadang ada barang yang Anda ingin simpan dengan niat “nanti bisa diwariskan ke anak”. Contohnya perhiasan emas atau dinner set mewah. Kalau memang ingin mewariskan kepada anak, coba tanyakan kepada anak, apakah kira-kira kelak dia mau menerimanya. Jangan-jangan anak Anda sebenarnya berpikir perhiasan atau dinner set yang akan diterimanya itu sudah ketinggalan zaman desainnya.

9.    Lakukan secara bertahap

Decluttering  itu, terutama bila belum pernah atau jarang dilakukan, perlu waktu dan cukup menguras tenaga dan pikiran. Karena itu, siapkan waktu khusus. Di saat liburan panjang seperti akhir tahun ini, Anda dapat melakukannya bertahap setiap hari. Namun, di hari-hari kerja, Anda dapat menjadualkan satu ruangan di satu hari akhir pekan.

Jadi, sebelum menuliskan refleksi akhir tahun dan resolusi untuk tahun depan, mengapa Anda tidak mulai decluttering? Mungkin akan menjadi capaian yang layak dicatat dan dibanggakan.  (*)

Kategori :