UMM Adakan Pelatihan Diplomat, Narasumbernya Dubes dan Pakar HI Top

Senin 02-12-2024,16:57 WIB
Reporter : Tazqia Aulia Zalzabillah
Editor : Agung Pamujo

TLOGOMAS, DISWAYMALANG.ID--Sebanyak lebih dari 80 peserta mengikuti  kegiatan Diplomacy Training for Global Partnerships Batch 2 yang dilangsungkan di Ruang Sidang Senat  Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kampus UMM Tlogomas,  pada Minggu (1/12). Mereka  berasal dari berbagai majelis di bawah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Kantor Urusan Internasional di berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah, serta kalangan aktivis dan pegiat hubungan internasional.

Sebagai narasumber pelatihan tentang diplomasi ini, dihadirkan tokoh-tokoh kaliber nasional, utamanya dengan kompetensi dan pengalaman unggul di bidang diplomasi. Mulai dari akademisi, praktisi hubungan internasional hingga diplomat.

Di antaranya mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia yang pernah bertugas di Aljazair dan Spanyol Yuli Mumpuni Widarso, Dubes Priyo Iswanto, Dubes Bunyan Saptomo, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, Prof. Dr. Syafiq A. Mughni, dan Yayah Khisbiyah, dan sejumlah tokoh lainnya.

Pelatihan tentang diplomasi ini sendiri diselenggarakan oleh UMM bersama  Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah. Kegiatan ini merupakan wujud dari  langkah strategis untuk memperkuat kapasitas Muhammadiyah dalam menghadapi tantangan global dan memperluas kontribusinya di tingkat internasional.

Melalui pelatihan ini, diharapkan akan lahir generasi baru diplomat Muhammadiyah yang mampu membawa nama baik organisasi dan Indonesia di kancah dunia.

Kontribusi Agenda Global

Dalam paparannya, Ketua LHKI PP Muhammadiyah Dr. Imam Addaruqutni, M.A., secara tegas menyampaikan bahwa pelatihan diplomasi ini memiliki peran yang sangat penting dalam upaya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Menurut dia, pelatihan ini dirancang untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berkontribusi secara aktif dalam mewujudkan agenda global yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Pelatihan ini tidak hanya menyoroti kerja sama global, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam membangun kapasitas diplomasi generasi muda. Utamanya di tingkat internasional,” ujarnya.

Salain itu, Imam juga memaparkan mengingat salah satu prinsip fundamental dalam Sustainable Development Goals (SDGs) adalah pentingnya kemitraan yang berkelanjutan, maka pelatihan ini dapat dianggap sebagai implementasi konkret dari prinsip tersebut. Pelatihan ini menjadi bukti nyata dari upaya untuk membangun kerjasama yang erat dan berkelanjutan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan global yang telah ditetapkan.

“Kemitraan tidak hanya soal koordinasi, namun juga kemampuan membaca dinamika global dan mengarahkan kebijakan untuk kepentingan bersama,” pungkasnya. (*)

 

Kategori :