MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Hidup sederhana, berarti juga menyederhanakan hidup, berujung hidup jadi lebih berarti. Betulkah?
Setidaknya itulah pendapat Amy Morin. Psikoterapis yang juga penulis buku best seller yang telah diterjemahkan dalam 30 bahasa -- yaitu buku 13 Things Mentally Strongs People Don't Do-- termasuk yang sepakat bahwa hidup sederhana lebih terasa penuh berarti.
Dengan mengkonsumsi lebih sedikit, kita jadi lebih hemat uang, energi, dan waktu yang merupakan sesuatu yang sangat berharga dalam hidup.
BACA JUGA:Frugal Living: (Belanja) Lebih Sedikit, Lebih Bahagia
Amy Morin menghabiskan dua tahun hidupnya tinggal di perahu layar. Latihan ini menuntut dosen di Universitas Northeastern, Boston, Amerika Serikat itu untuk memikirkan "apa yang sebetulnya ia butuhkan untuk bahagia dalam hidup?".
Menurut Morin, dalam hidup kita butuh ruang baik itu ruang fisik, ruang mental, maupun ruang kalender. Dia menyadari punya sedikit barang berarti lebih sedikit yang harus diurus.
Sehingga lebih banyak waktu untuk hal-hal yang penting dalam hidup. Seperti lebih banyak waktu untuk orang yang ia cintai, hal yang ia hargai, dan peluang yang ingin ia ambil.
Pengalaman Morin tentu bisa menajdi inspirasi untuk Anda, karena dengan meyederhanakan hidup Anda selain mempunyai banyak waktu juga punya lebih banyak ruang dan energi. Semakin banyak ruang yang Anda punya, semakin bebas Anda menikmati hal-hal dalam hidup Anda.
Tips Menyederhanakan Hidup
Berikut tips menyederhanakan hidup ala psikolog Amy Morin:
- Rapihkan Rumah Anda: Lingkungan Anda mempengaruhi perasaan Anda secara fisik dan psikologis. Ruang yang bersih dan teratur berpengaruh positif pada kondisi mental Anda, memudahkan Anda merasa lebih enerjik dan produktif. Anda juga bisa menyumbangkan barang yang tidak Anda butuhkan, ringan rasanya ketika punya sedikit barang yang harus diurus.
- Singkirkan Kebiasaan Mental yang Buruk: Contoh kebiasaan mental buruk seperti memikiri masa lalu bahkan samlai menyesali terus menerus. Nah, bersihkan kekacauan mental dan tidak perlu melibatkan diri dalam obrolan yang tidak perlu. Ganti dengan kebiasaan berpikir yang lebih sehat seperti rasa syukur, welas asih, dan self-talk atau diskusi dengan diri sendiri secara realistis.
- Singkirkan Orang-orang Beracun dalam Hidup Anda: Menetapkan batasan yang sehat itu penting, belajar untuk mengatakan 'tidak' dengan ramah, namun asertif. Pilah-pilih orang disekitar Anda, jaga hubungan dengan mereka yang membuat Anda maju dan selamat tinggal kepada mereka yang membuat Anda mundur. Ini memberi ruang bagi mereka yang benar-benar berarti dalam hidup Anda.
- Atur uang Anda dengan Bijak: Buat anggaran dan tetapkan tujuan pengeluaran yang jelas. Anda jadi tidak mudah terjebak perilaku belanja implusif yang ujungnya hanya memenuhi rumah dengan barang yang sebetulnya tidak Anda perlukan.
- Ambil Kendali Atas Waktu Anda: Karena waktu adalah sumber daya yang berharga. Tanpa sadar, waktu kita sering habis dengan hal yang tidak penting.
Pakar lain, Friedrich Nietzsche mengatakan, manusia masuk dalam dua kategori. Yakni budak atau manusia bebas.
Siapapun yang tidak punya dua dari tiga harinya untuk dirinya sendiri adalah budak. Siapapun dia apakah itu negarawan, pelaku bisnis, atau seorang sarjana.
Ingatkan diri, belum tentu ada esok hari. Ini bisa membantu kita untuk lebih disiplin dalam menjadwalkan waktu untuk hal-hal yang penting dan menikmati momen hidup seperti bermain dengan anak, ngobrol dengan pasangan atau teman, atau menikmati matahari terbenam.
Filsuf Alain de Botton bilang, tentu menyenangkan ketika jadi seorang yang luar biasa bermandikan kemewahan dan ketenaran. Namun pada akhirnya, pencapaian seorang terbesar mungkin adalah menjadi orang yang waras dan bajik demi hidup yang lebih panjang dan damai. (*)