JAKARTA, DISWAYMALANG.ID -- Kekhawatiran beberapa pihak bahwa pemerintahan baru akan menghapus kebijakan-kebijakan pemerintah lama, tidak seluruhnya benar. Di bidang pendidikan misalnya, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) akan melanjutkan kebijakan bantuan biaya pendidikan dalam bentuk KIP Kuliah.
"Semua yang sudah ada selama ini. Kita kan melanjutkan yang sudah terjadwal waktu di Kemendikbudristek. KIP Kuliah, ada tetap," kata Menteri Diktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro, ditemui usai rapat dengan Komisi X DPR RI di Jakarta, Senin (18/11).
Satryo menyebut akan melanjutkan program-program yang telah disusun ketika masih tergabung dalam Kemendikburistek. Namun demikian, dia mengaku masih belum membahas secara detail rancangan anggaran terkait kenaikan gaji dosen serta infrastruktur pendidikan. "Belum sedetail itu. Kita nanti bicara totalnya saja. Pembagiannya, nanti masing-masing dibahas, nanti akan ada pertemuan lagi dengan DPR, awal Desember, untuk merinci masing-masing," paparnya.
KIP Kuliah atau Kartu Indonesia Pintar untuk keperluan kuliah adalah program pemerintah berupa beasiswa bagi lulusan SMA yang masuk perguruan tinggi. Syaratnya, lulusan yang mendapat beasiswa itu harus berprestasi.
Anggaran Paling Tinggi
Mendiktisaintek juga mengungkapkan rapat antara Komisi X DPR RI dengan tiga kementerian pecans dari Kemendikbudristek pada.pemerintahan sebelumnya, menyepakati pembagian anggaran dari total Rp93,6 triliun."Disepakati tadi dari total anggaran Kemendikbudristek 2025, waktu sebelum dipisah, totalnya Rp 93,6 triliun, itu dibagi menjadi tiga," ungkap Satryo.
Dari jumlah itu, anggaran dari Kemendikbudristek usai dipecah menjadi Rp33 triliun untuk Kemendikdasmen, kemudian Rp57 triliun untuk Kemendiktisaintek, dan hampir Rp3 triliun untuk Kementerian Kebudayaan. Dengan begitu, anggaran untuk Kemendiktisaintek pada 2025 mendatang menjadi yang tertinggi di antara dua kementerian lain pecahan Kemendikbudristek. (*)