Pemprov Jatim Negerikan 5 SLB Swasta, Ini Daftarnya

Sabtu 27-12-2025,20:03 WIB
Reporter : Mohammad Khakim
Editor : Mohammad Khakim

SURABAYA, DISWAYMALANG.ID–Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur mencatat sejarah baru dalam dunia pendidikan inklusi. Untuk kali pertama, Dindik Jatim melakukan proses "penegerian" secara serentak terhadap lima Sekolah Luar Biasa (SLB) swasta di Jawa Timur.

Langkah strategis ini diambil untuk menjamin pemerataan kualitas pendidikan bagi siswa disabilitas di wilayah-wilayah yang sebelumnya belum memiliki SLB Negeri. Kelima sekolah tersebut tersebar di lima daerah: Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kabupaten Pacitan, Kota Probolinggo, dan Kota Surabaya.

BACA JUGA:Empat Sekolah Raih Penghargaan MBG, Kabupaten Malang Pacu Zero Keracunan

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai menegaskan, proses transisi status ini sudah mencapai tahap final. Jika tidak ada aral melintang, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan meresmikan langsung status baru kelima sekolah tersebut pada Senin, 29 Desember 2025 mendatang.

"Alhamdulillah, proses penegerian sudah rampung 100 persen. Tinggal menunggu peresmian oleh Ibu Gubernur di SLB-B Karya Mulia Surabaya," ujar Aries, Sabtu, 26 Desember 2025.

Aries menjelaskan, penegerian ini bukan sekadar perubahan papan nama. Dengan status negeri, pemerintah provinsi memiliki ruang lebih luas untuk mengintervensi anggaran, terutama dalam perbaikan sarana dan prasarana (sarpras) serta pengembangan mutu layanan.

BACA JUGA:Pemkab Malang Dapat Hibah, Mobil Pikap Dikelola BPBD, Bus Sekolah untuk Layani Jalur Kacuk-Kepanjen

"Fokus kami setelah ini adalah peningkatan kompetensi dan kualitas layanan. Sekolah swasta yang lahannya milik pemprov dan memenuhi syarat operasional, memang kami prioritaskan untuk naik status," imbuhnya.

Senada dengan Aries, Kabid PKPLK Dindik Jatim Iva Chandraningtyas menyebutkan seluruh aspek administratif, mulai validasi, asistensi, hingga terbitnya Peraturan Gubernur (Pergub), telah selesai. Menariknya, penegerian ini menjadi solusi krusial bagi Surabaya yang selama ini belum memiliki SLB Negeri.

"SLB Negeri ini punya fungsi strategis. Khusus di Surabaya, ini akan menjadi SLB negeri pertama yang memberikan layanan pendidikan berkelanjutan hingga 12 tahun," jelas Iva.

BACA JUGA:Kota Batu Apresiasi Sekolah-Sekolah Peraih Penghargaan Adiwiyata 2025, Ini Daftarnya

Perubahan status ini tentu membawa dampak pada struktur internal sekolah. Di SLB-B Karya Mulia Surabaya, misalnya, yang memiliki 131 siswa dari jenjang TK hingga SMA. Selama ini, sekolah dipimpin oleh empat kepala sekolah berbeda di tiap jenjang.

"Setelah resmi negeri, struktur organisasi akan dirampingkan menjadi satu kepala sekolah saja di bawah kewenangan Pemprov," ungkap Kepala SMPLB-B Karya Mulia, Agus Hadi.

Kesiapan sarpras di Karya Mulia sudah dipoles habis-habisan, mulai pagar hingga tata ruang. Namun, tantangan utama ada pada sumber daya manusia. Saat ini terdapat 21 Guru Tetap Yayasan (GTY) yang kesejahteraannya masih bergantung pada SPP wali murid dengan kisaran gaji Rp800 ribu hingga Rp1,5 juta.

BACA JUGA:Mendikdasmen Bebaskan Sekolah Pakai K-13 atau Kurikulum Merdeka

"Kami sedang berkonsultasi agar guru-guru non-ASN ini bisa beralih status menjadi Guru Tidak Tetap (GTT) atau PPPK paruh waktu, sehingga kesejahteraan mereka lebih terjamin oleh provinsi," harap Agus.

Tak hanya urusan administrasi, SLB Negeri baru ini juga diproyeksikan menjadi pusat keunggulan vokasi. Empat keahlian utama —tata rias, tata boga, tata busana, dan percetakan— akan terus diperkuat agar siswa disabilitas memiliki bekal kemandirian yang nyata setelah lulus nanti.

BACA JUGA:Kasus Bullying di Malang Meningkat, Ada Korban sampai Masuk RSJ. Polisi Gencar Penyuluhan ke Sekolahi

Tags :
Kategori :

Terkait