Eloknya Fashion Show 'Hari Ibu' Pesona Bordir di MCC, Jadi Ruang Refleksi Peran Ibu

Minggu 21-12-2025,17:18 WIB
Reporter : Elsa Amalia Kartika Putri
Editor : Elsa Amalia Kartika Putri

BLIMBING, DISWAYMLANG.ID--Peringatan Hari Ibu Nasional ke-97 di Malang Creative Center (MCC) Kota Malang kembali menghadirkan ruang refleksi yang kuat pada hari kedua pelaksanaannya, Minggu (21/12/2025). Mengusung subtema “Kekuatan Seorang Ibu Memberi Harapan untuk Masa Depan”, lantai 4 MCC disulap menjadi panggung fashion show Pesona Bordir, sebuah perayaan karya wastra yang digerakkan oleh tangan-tangan ibu.

Berbeda dari sekadar peragaan busana, fashion show ini menjadi simbol bagaimana peran ibu tidak hanya hadir di ruang domestik. Tetapi juga di garis depan pelestarian budaya, pemberdayaan ekonomi, dan pembentukan karakter generasi muda. Seluruh koleksi yang ditampilkan merupakan karya Pesona Bordir, sebuah UMKM fashion yang dikelola oleh perempuan, dengan seluruh model yang berjalan di atas panggung juga perempuan.

Sejak siang hari, pengunjung mulai memadati area acara. Para model satu per satu melangkah anggun mengenakan busana bordir dengan sentuhan modern. Memadukan unsur tenun, sulam, dan detail etnik yang tetap kasual. Tepuk tangan mengiringi setiap langkah, bukan hanya untuk keindahan busana, tetapi juga untuk kisah di baliknya.

Belajar Melangkah, Belajar Percaya Diri


Karya bordir yang ditampilkan menjadi simbol peran ibu sebagai penggerak budaya, ekonomi, dan pembentuk karakter generasi. Kehadiran model perempuan lintas usia, kisah perjuangan pelaku UMKM, serta interaksi hangat antar pengunjung menjadikan acara ini le-Elsa Amalia Kartika Putri-Disway Malang

Salah satu model, Nabila Putri Rahmaryanti (21), mengaku pengalaman ini menjadi hal baru baginya. Perempuan asal Malang tersebut mengikuti fashion show setelah diajak bergabung dalam proses pembuatan busana Pesona Bordir.

BACA JUGA:Meriah! Lomba Mewarnai Peringati Hari Ibu di MCC Kota Malang, Jadi Ajang Refleksi Relasi Ibu-Anak

“Senang sih bisa belajar hal baru. Banyak yang harus disesuaikan juga, soalnya belum pernah sebelumnya,” ujarnya saat ditemui Disway Malang usai tampil. Meski sempat merasa canggung, Nabila mengaku pengalaman tersebut memberinya kepercayaan diri baru.

Hal serupa juga dirasakan peserta lain seperti Maya Majdania Artika dan Anin, yang melihat fashion show ini bukan sekadar ajang tampil, tetapi ruang belajar dan perjumpaan antargenerasi perempuan.

Dari Ibu untuk Banyak Ibu


Suparwati menuturkan bahwa usahanya tidak hanya berorientasi pada produk, tetapi juga pada pemberdayaan lingkungan sekitar.-Elsa Amalia Kartika Putri-Disway Malang

Di balik Pesona Bordir, berdiri sosok Suparwati, seorang ibu yang telah berkecimpung di dunia fesyen sejak 2007. Perjalanan hidupnya mencerminkan semangat Indonesia itu sendiri. “Saya lahir di Ngawi, dibesarkan di Bandung, tua di Malang. Jadi Indonesia raya,” tuturnya sambil tersenyum.

Suparwati menuturkan, usahanya tidak hanya berorientasi pada produk, tetapi juga pada pemberdayaan lingkungan sekitar. Ia merekrut warga sekitar dan rutin memberikan pelatihan gratis seperti membatik, melukis, hingga menyulam. “Kalau hasilnya bagus, saya jadikan partner kerja. Biar ekonomi sekitar juga ikut bergerak,” jelasnya.

BACA JUGA:Mbois! NGALAMALANG: Sound of Humanity, Solidaritas Arek Malang Tembus Donasi Rp109 Juta

Upaya tersebut membawanya mengikuti berbagai kurasi, mulai dari Jatim Fair hingga binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur serta Dinas Koperasi Provinsi. Hingga kini, ia telah mengantongi sembilan penghargaan. Namun, perjalanan itu bukan tanpa tantangan. Menurutnya, memperkenalkan bordir dan sulam di era serba instan bukan perkara mudah.

“Orang bilang bordir itu ribet, jelimet, mahal, kesannya kayak nenek-nenek. Tantangannya bagaimana mengubah itu jadi kasual, modern, dan bisa dipakai anak muda,” ujarnya.

Makna Ibu yang Lebih Luas


Penjelasan salah satu motif, yakni garudeya yang ada pada koleksi pesona bordir-Elsa Amalia Kartika Putri-Disway Malang

Kategori :